Prof Muhammad Nasih Rektor Universitas Airlangga menduga pelaku pencurian tiga laptop milik peneliti di Laboratorium Influenza gedung Intitute of Tropical Disease Kampus C, bermotif kejahatan intelektual.
“Sebab, jika yang dibutuhkan uang mengapa pencuri tidak mengambil barang-barang yang lebih berharga di Laboratorium seperti microskop dan sebagainya,” ujar Nasih di kantornya, Kamis (7/1/2016).
Dugaan berikutnya, kata Nasih, dari proses pencuriannya pelaku cukup cerdas dan rapi. Di Laboratorium tidak ada barang yang rusak. Menurut Nasih, kemungkinan pelaku diberi informasi oleh orang lain dan kebetulan juga dia sudah menguasai situasi.
“Pencuri sepertinya sudah agak lama mempelajari situasinya,” katanya.
Menurut Nasih, pihak kampus Universitas Airlangga merasa malu dengan terjadinya kasus pencurian pada Selasa malam (5/1/2016) kemarin. Karena laboratorium Influenza yang berada di gedung Intitute of Tropical Disease (Lembaga Penyakit Tropis) Kampus C, dan selama ini pengamanannya cukup ketat.
Sebagai pimpinan, Nasih merasa terpukul karena yang hilang adalah laptop yang pasti lebih berharga dari laptop itu sendiri. Sebab, itu merupakan aset berharga dari seorang peneliti. Karena di sana ada data ada informasi yang dikumpulkan bertahun-tahun.
Pantauan suarasurabaya.net di lokasi, Gedung berinterior melingkar berwarna putih yang dibangun atas bantuan pemerintah Jepang pada 1997 itu dijaga cukup ketat. Mulai dari masuk halaman gedung terlebih dulu melewati pos parkir. Kemudian, di pintu masuk juga ada dua penjaga.
Menurut Nasih, gedung tersebut merupakan tempat berkumpulnya para peneliti virus dan penyakit tropis dari berbagai perguruan tinggi. Sedangkan, Prof Kazufumi Shimizu peneliti Jepang itu, mulai sering beraktifitas di gedung tersebut sejak 2011 lalu.
“Hasil penelitiannya banyak, termasuk meluruskan soal hepatitis yang marak di Bandung kemarin,” katanya. (bid/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
