Polres Sidoarjo mengatakan siap untuk mengamankan para warga Tanggulangin, Sidoarjo, maupun PT. Lapindo Brantas di tengah polemik rencana pengeboran sumur gas di wilayah tersebut. Polisi siap mengamankan kedua belah pihak agar tidak menimbulkan konflik yang berkelanjutan.
“”Kami disini memposisikan hanya mengamankan saja, ingin menciptakan suasana keamanan dan ketertiban yang kondusif, agar jangan sampai ada konflik,” kata AKBP Anwar Nasir Kapolres Sidoarjo, kepada suarasurabaya.net, Minggu (10/1/2016).
AKBP Anwar menuturkan bahwa pengamanan yang akan dilakukan oleh pihaknya dengan cara pendekatan terhadap warga seperti mengadakan cangkrukan bareng. Tujuannya, untuk menampung aspirasi warga seperti apa yang mereka inginkan.
“Pendekatan itu sudah kita lakukan, sejak sebelum ada pengurukan, dengan mengumpulkan semua warga Desa Kedungbanteng dengan pihak SKK Migas dan Lapindo” ujarnya.
Menurut dia, pertemuan yang dilakukan itu sudah berulangkali, dan banyak warga yang senang. Namun, mengenai hasilnya, semua diserahkan penuh pada warga dan SKK Migas dan pihak Lapindo.
“Bahkan, pertemuan itu sudah ada MoU, dan ada titik temu. Tapi, saya tegaskan kami disini hanya memfasilitasi untuk memberikan pengamanan saja. Baik itu warga dan pihak manapun berhak mendapatkan pengamanan,” ujarnya.
Perwira kelahiran Makasar itu juga berpesan kepada warga. Apabila, nantinya warga memang benar-benar merasa tidak nyaman seperti mendapatkan ancaman, agar melaporkan ke polisi.
“Jika benar-benar dapat ancaman silahkan warga menulis nama orangnya, difoto bila perlu dan silakan laporan ke polisi. Nanti akan kami tindak jika memang benar ada, kami siap mengamankan,” kata Anwar Nasir.(bry/dop/dwi)