Sejumlah pekerja terlihat membersihkan beberapa bagian altar persembahyangan di klenteng Hong San Ko Tee Jl. Cokroaminoto, Surabaya. Beberapa lainnya sibuk mempersiapkan perlengkapan persembahyangan. Mulai dari lilin merah, Kim Cua, sampai dengan minyak sembahyang.
“Ini masih sementara. Soalnya belum bersih-bersih total. Masih nunggu rapat lagi, untuk mempersiapkan perembahyangan yang lebih besar lagi. Tapi yang pasti, kami sudah siap-siap,” kata Yadi pengurus Klenteng Cokro, Senin (11/1/2016).
Yadi menambahkan biasanya persiapan sebelum Imlek memang cukup banyak. Mulai dari persiapan untuk persembahyangan di klenteng sampai dengan persiapan menyambut umat yang akan bersembahyang pada sejumlah rangkaian persembahyangan.
“Kalau untuk persiapan di klenteng, biasanya bersih-bersih. Tapi kalau untuk kelengkapannya sudah kami persiapkan. Untuk Imlek terdiri dari beberapa kali persembahyangan sebelum Imlek,” ujar Yadi.
Sementara itu di Klenteng Jl. Jagalan, Senin (11/1/2016) beberapa pekerja membenahi lampion-lampion warna merah yang menjadi satu diantara persiapan untuk persembahyangan Imlek 2567 yang jatuh pada 8 Pebruari 2016 mendatang.
Suradi satu diantara pekerja menyampaikan bahwa pemasangan lampion merupakan persiapan untuk Imlek. “Sekaligus untuk bersih-bersih klenteng menjelang Imlek,” kata Suradi pada suarasurabaya.net.
Beberapa persembahyangan menjelang Imlek memang dilaksanakan umat Kong Hu Chu, sebagai kelengkapan pelaksanaan dan perayaan Imlek. Mulai dari membersihkan patung dewa-dewa sampai dengan Ci Suak.
“Untuk klenteng Cokro, Ci Suak kami gelar 2 kali. Sebelum Imlek dan sesudah Imlek. Selain itu, ada ritual bersih-bersih patung dewa. Biasanya umat ikut ritual bersih-bersih itu,” kata Juliani pengurus Klenteng Hong San Ko Tee Jl. HOS Cokroaminoto, Surabaya.(tok/fik)