
Pola jalur merah dan jalur hijau untuk mempercepat arus pengeluaran barang di pelabuhan, pernah dilakukan Rizal Ramli waktu menjadi Menko Ekonomi di era pemerintahan Gus Dur presiden ke IV RI.
Sekarang pola ini akan dihidupkan kembali oleh Rizal Ramli saat menjadi Menko Kemaritiman dan Sumber Daya.
Dua jalur ini untuk membedakan antara barang-barang yang masih perlu diperiksa dokumen dengan ketat, dengan barang yang tidak ada masalah.
Barang-barang yang berbahaya, masuk jalur merah dan yang sudah tidak perlu diperiksa secara menyeluruh masuk jalur haji.
Kata Menko Kemaritiman dan Sumber Daya, pola ini akan dibicarakan dengan bea cukai untuk dihidupkan lagi.
Artinya importir yang bonafit tidak neko-neko, masuk jalur hijau. Karena tidak memerlukan pemeriksaan dokumen dan fisik secara menyeluruh.
Sedangkan yang masih meragukan lewat jalur merah. Yang berada di jalur merah bisa dipindahkan ke jalur hijau, kalau dipandang tidak neko-neko.
Darmin Nasution Menko Ekonomi menjelaskan, gagasan Menko Kemaritiman itu pernah disampaikan dalam sidang kabinet. Sejauh langka itu manfaatnya lebih besar, Presiden setuju. (jos/dwi)