Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) Surabaya kini memiliki metode baru dalam bedah kardiovaskuler, yaitu metode Thoracic Endo-vascular Aortic Repair (TEVAR).
“Metode Tevar ini merupakan sebuah metode yang baru berkembang di dunia kedokteran sekitar lima tahun belakangan ini. Metode ini minim sayatan karena tidak memerlukan operasi bedah perbaikan terbuka,” kata Prof Dr Med H Puruhito, Sp.B-TKV dokter dpesialis bedah torak dan kardiovaskuler Unair di Surabaya, Jumat (15/1/2016).
Ia mengatakan metode baru yang dimiliki RS Unair itu dinilai tidak memerlukan operasi bedah perbaikan terbuka untuk memasukkan “thoracic stent graft” ke dalam pembuluh darah jantung (aorta), sedangkan stent atau alat untuk menyangga aorta yang melebar dimasukkan menggunakan kateter.
“Metode ini memang masih belum populer di Indonesia. Metode ini baru ada di Jakarta dan Bandung, sehingga metode Tevar ini merupakan yang pertama di Indonesia Timur karena dilakukan di Unair,” ujarnya seperti dilansir Antara.
Dengan Tevar, lanjutnya, pemasangan stent graft hanya membutuhkan waktu satu sampai dua jam, sedangkan jika menggunakan metode bedah perbaikan terbuka membutuhkan waktu tiga sampai empat jam.
“Dari segi waktu, metode Tevar jauh lebih efisien dibandingkan dengan metode bedah perbaikan terbuka atau open repair, namun biaya Tevar juga lebih mahal, berkisar Rp100 juta karena tidak ditanggung BPJS, sedangkan pembedahan konvensional hanya Rp40-50 juta,” jelasnya.
Menurut dia, dengan metode Tevar pasien tidak perlu menjalani pembedahan. Hal ini memberikan beberapa keuntungan, di antaranya waktu penanganan lebih singkat, tidak menimbulkan banyak pendarahan, dan pascaoperasi pasien tidak perlu lama-lama menjalani rawat inap di rumah sakit, cukup satu sampai dua hari saja.
“RS Unair sendiri telah memiliki fasilitas yang memadai untuk melakukan bedah torak dan kardiovaskuler non-invasive (tanpa luka sayatan) di Catheter Laboratorium dan kami juga memiliki tiga orang ahli bedah torak dan kardiovaskuler yang mahir menggunakan peralatan endovascular,” paparnya.
Sebelumnya, RS Unair sudah melakukan lima kali penanganan Endovascular Aortic Repair (EVAR), sedangkan metode Tevar baru dilakukan pertama kali ini. Ke depan RS Unair akan melayani pasien yang ingin diberikan penanganan TEVAR.
“Penanganan Tevar pertama kali pada pasien anorisma (pelebaran pembuluh darah aorta) atas nama Nurul Aminah (55). Penanganan ini dipandu oleh seorang supervisor ahli Tevar, Dr. Tze Tec Chong, Kepala Departemen Bedah Vaskuler Singapore General Hospital. Dr Chong,” tandasnya.(ant/iss)