Masyarakat yang diwakili pendengar Radio Suara Surabaya (SS) dan netter e100, menilai frontage road sisi barat di Jalan Ahmad Yani, Surabaya, bukan solusi terbaik untuk mengurai kemacetan, Rabu (20/1/2016).
Soehartono, netter e100 menulis, “lancar di frontage simpul kemacetan di bundaran dolog taman pelangi sama di puter balik depan spbu a yani..kurang praktis juga..bukan mengatasi cuma mengalihkan kemacetan aja“.
Senada, Farial pendengar Radio SS mengatakan, frontage road tidak bisa mengurai kepadatan karena jumlah kendaraan akan terus bertambah. “Setelah frontage road, mungkin bisa dibuatkan underpass lalu fasilitas angkutan massal juga diperbaiki,” katanya.
Terkait perbaikan angkutan massal, Hamidah, pendengar lainnya, menyarankan untuk mencontoh Singapura. “Kendaraan umum yang aman dan tepat waktu bisa jadi solusi,” katanya.
Saran lain untuk mengurai kemacetan juga disampaikan Dewi Sulis, netter, yang mengungkapkan, “Mestinya jembatan penyebrangan yang di Dinas Pertanian di lebarkan sekalian biar ngak macet“.
Di antara kritik membangun yang disampaikan, ada juga yang mengapresiasi pembangunan frontage road sisi barat tersebut. Parlin, pendengar menilai frontage road di Surabaya sudah memberi contoh untuk kota-kota lain seperti Sidoarjo agar segera membangun frontage road juga.(iss/ipg)