Sabtu, 23 November 2024
Pembakaran Pemukiman Gafatar

Pengikut Gafatar asal Surabaya Segera Dipulangkan

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Soemarno Kepala Bakesbang Pol Linmas Kota Surabaya menunjukkan dokumen pelarangan Gafatar sejak 2012 lalu. Foto: Abidin suarasurabaya.net

Soemarno Kepala Bakesbang Pol Linmas Kota Surabaya mengatakan, akan menunggu pemulangan warga Surabaya yang turut menjadi korban tragedi pembakaran perkampungan Gafatar di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Pemerintah Kota Surabaya, saat ini juga telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Pemerintah Jawa Timur untuk teknis pemulangan ini.

“Pemulangan akan dilakukan besok siang atau sore dengan armada Kapal dari Kalimantan menuju Semarang. Jika jadi besok, maka perkiraan sampai Semarang pada Jumat 22 Januari lusa,” kata Soemarno ketika ditemui di kantornya, Rabu (20/1/2016).

Dari 600 orang yang ada di pemukiman Mempawah tersebut, Bakesbang Pol Kota Surabaya belum bisa memastikan berapa jumlah warga Kota Surabaya yang tergabung Gafatar di sana.

“Yang sudah bisa kami pastikan ada dua orang yang juga membawa istri dan anak-anaknya,” ujarnya.

Dua orang itu, kata Soemarno adalah pria berinisial (AR) yang sebelumnya tinggal di Lidah Kulon. AR ini posisinya sebagai Koordinator yang sudah memberangkatkan ratusan orang dari luar Surabaya untuk pergi ke Mempawah. Pria yang kedua adalah berinisial SC, dia baru lima hari pergi ke Mempawah.

Dua orang ini menurut Soemarno, juga merupakan eks organisai Al Qiyadah Al Islamiyah yang divonis sesat dan dilarang pada 2006 silam.

“Mereka berdua pergi dengan menjual Rumah dan Mobilnya,” katanya.

Saat ini, Soemarno masih terus mendata jumlah warga Surabaya yang ikut kelompok Gafatar. “Karena yang dari Jatim banyak, tidak hanya dari Surabaya saja,” katanya.(bid/fik)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs