Sabtu, 23 November 2024

Pertumbuhan Pangan dan Agribisnis Jatim, Urutan Kedua

Laporan oleh Bruriy Susanto
Bagikan
ilustrasi

Jopie Jusuf Director Rabobank Indonesia Business Banking mengatakan, pertumbuhan dalam sektor pangan dan agribisnis untuk Jawa Timur, khususnya Surabaya saat ini cukup tinggi. Secara nasional, Jawa Timur masuk urutan kedua, untuk pertama masih dipegang Jakarta.

“Jawa Timur memiliki PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) terbesar kedua setelah DKI Jakarta di mana sektor pangan dan agribisnis merupakan kontributor terbesar. Jawa Timur juga adalah penghasil padi, jagung, tebu terbesar selain juga memiliki sapi perah terbanyak,” kata Jopie Jusuf, dalam keterangan pers yang diterima suarasurabaya.net, Rabu (20/1/2016)

Menurut dia, hal tersebut menjadi peluang besar bagi bagi Rabobank Indonesia yang dapat membiayai seluruh rantai pasok dari ladang hingga menjadi hidangan dan memberikan kontribusi terhadap ketahanan.

Karena, Rabobank Indonesia saat ini sudah dapat melayani seluruh rantai pasok pangan dan agribisnis karena memiliki Wholesale Banking (perbankan korporasi) yang melayani perusahaan besar, Business Banking yang melayani perusahaan kecil dan menengah, serta Rabobank Foundation yang memberikan akses finansial kepada petani dan peternak anggota koperasi.

Secara nasional Provinsi Jawa Timur kontribusi PDB (Produk Domestik Bruto) mencapai 14 persen. Yang paling banyak memberikan kontribusi adalah manufaktur mencapai 16 persen, sedangkan grosir atau ritel 15 persen. “Yang perlu diketahui adalah Jawa Timur produsen terbesar di Indonesia adalah padi mencapai 15 persen, jagung 30 persen, tebu 48 persen dan sapi mencapai 49 persen,” ujar dia.

Untuk mendukung pergerakan dan pertumbuhan sektor pangan dan agribisnis serta rantai pasokan, Rabobank Group sudah menyuntikan modal cukup besar di tahun 2015. Sekarang ini membuka dan meresmikan kantor cabang PT Bank Rabobank Internasional Indonesia di Jalan Panglima Sudirman, sebagai bentuk mendukung sektor pangan dan agribisnis.

“Kucuran modal pertama itu cair USD 35 juta pada bulan Mei, setelah USD 26 juta pada bulan Desember,” ujar dia.

Secara terpisah Martyn H. Schouten Presiden Direktur Rabobank Indonesia mengatakan, secara global Rabobank berkantor pusat di Belanda dikenal sebagai salah satu bank yang memimpin dalam sektor pangan dan agribisnis.

“Rabobank secara global adalah bank yang memimpin dalam pembiayaan sektor pangan dan agribisnis karena keahlian serta pengalaman yang telah terhimpun 118 tahun dalam bidang ini,” kata Martyn H. Schouten Presiden Direktur Rabobank Indonesia.

Menurut dia, hal itu sejalan dengan visi globalnya yaitu Banking for Food, Rabobank yang turut berperan aktif dalam menjawab tantangan dunia, menyediakan cukup pangan untuk penduduk dunia yang terus bertambah. Untuk itu, yang dilakukan adalah dengan menyediakan akses dana, pengetahuan mengenai pangan dan agribisnis, serta akses kepada jaringan Rabobank di 41 negara.

Jumlahnya penduduk dunia, kata Martyn, diperkirakan akan bertambah dari 7 miliar saat ini menjadi sekitar 9 miliar pada tahun 2050. “Untuk Indonesia diproyeksikan, jumlah penduduk akan bertambah dari 238 juta orang saat ini menjadi 330 juta orang tahun 2050,” ujar dia. (bry/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs