11 desa di kabupaten Mojokerto terendam banjir sejak Kamis (21/1/2016) malam akibat guyuran hujan dengan intensitas tinggi. Akibatnya sebanyak 30 kepala keluarga sempat diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Tanto Suharyadi Kepala BPBD Mojokerto pada Radio Suara Surabaya mengatakan, 11 desa itu diantaranya 3 desa di kecamatan Mojoanyar yakni Jabon, Gayaman dan Gebang Malang. Sedangkan 8 desa lainnya berada di kecamatan Puri yakni Kenanten, Tambak Agung, Simolawang, Sumbergilang, Medali, Ngrayung, Puri dan Dlungus.
“Dari 11 desa itu yang pagi ini masih terpantau terendam banjir yakni desa Gebang Malang setinggi 20-25 cm. Genangan air sampai masuk ke rumah warga. Tapi sekarang sudah mulai menyusut karena semalam ketinggian air mencapai 40 cm,” kata dia.
Selain itu, tanggul di tiga titik di Mojokerto juga terpantau ambrol 2-3 meter tapi airnya tidak sampai meluber ke sawah atau rumah warga. “Hari ini dan semalam juga sudah koordinasi dengan perangkat desa, kalau air sudah surut akan dilakukan tindakan darurat dengan melakukan pembendungan tanggul ambrol menggunakan sak berisi pasir atau tanah,” katanya.
Akibat banjir yang melanda 11 desa ini, 30 kepala keluarga di desa Gayaman harus diungsikan ke balai desa. Sampai pada Jumat (22/1/2016) pukul 03.00 WIB situasi dinyatakan aman, puluhan warga yang mengungsi bisa kembali ke rumah masing-masing.
“Dua tahun lalu Mojokerto juga banjir tapi tahun ini yang tertinggi. Kami masih melakukan penyisiran dan paling tidak melakukan pembersihan sampah di pintu air dan melakukan normalisasi sungai. Tapi kami juga berharap masyarakat juga sadar untuk menjaga lingkungan mereka khususnya sungai dengan tidak membuang sampah sembarangan,” tambah dia. (dwi)