Pemerintah Provinsi Jawa Timur berencana memasukkan ratusan mantan pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) ke dalam program transmigrasi yang tiap tahun diberangkatkan oleh Kementerian Transmigrasi dan Desa Tertinggal.
“Kalau mereka mau transmigrasi sangat mungkin, nanti kita akan fasilitasi untuk program transmigrasi ini,” kata Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Wakil Gubernur Jawa Timur ketika meninjau lokasi penampungan sementara mantan anggota Gafatar di Gedung Transito, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jawa Timur, Senin (25/1/2016).
Transmigrasi kata Gus Ipul, merupakan solusi yang tepat karena mayoritas mantan anggota Gafatar ini juga sudah tidak memiliki rumah di Jawa Timur. Mereka umumnya telah menjual rumah untuk bekal ikut kelompok Gafatar membuka lahan mandiri di Kalimantan.
“Setelah ini pemerintah provinsi akan berkirim surat ke Kementerian Transmigrasi sehingga mantan anggota Gafatar ini bisa diprioritaskan. Tapi untuk saat ini mereka yang tinggal di gedung transito ini harus dipulangkan dulu ke kabupaten/kota setempat,” ujarnya.
Dari kabupaten/kota masing-masing inilah diharapkan bisa didata keinginan para mantan anggota Gafatar. Termasuk jika menginginkan transmigrasi maka akan langsung didaftarkan.
Sementara itu Sukardo, Kepala Disnakertransduk Jawa Timur mengatakan, hasil kesepakatan dengan pemerintah kabupaten/kota maka para anggota Gafatar ini maksimal akan berada di Gedung Transito selama tiga hari.
“Hari ini harusnya mereka sudah diambil kabupaten/kota. Apalagi di Kalimantan saat ini juga masih ada anggota Gafatar yang mau dipulangkan ke Jatim,” ujarnya.
Gedung Transito, kata dia, hanya berkapasitas 600 orang, padahal saat ini mantan anggota Gafatar yang ditampung sudah mencapai 710 orang. (fik/rst)