Banyak pencari kerja Indonesia yang kini menggunakan teknologi internet untuk mencari atau melamar pekerjaan. Tapi faktanya, tidak sedikit yang sudah sering melakukannya namun jarang atau bahkan tidak kunjung mendapatkan panggilan dari perusahaan yang dituju.
Faridah Lim Country Manager Jobstreet.com Indonesia mengatakan, faktor tersebut sebagian besar dikarenakan kurang detailnya para pencari kerja dalam mem-branding dirinya untuk mendapatkan pekerjaan.
“Banyak sekali pencari kerja yang masih awam. Artinya melamar pekerjaan via online tapi asal-asalan. Info tidak lengkap. Misalnya, dia pernah punya akun lowongan kerja online 5 tahun lalu saat masih menjadi fresh graduate. Tapi seiring berjalannya waktu dan dia sudah punya pengalaman kerja, dia tidak mengubah CV (curiculum vitae) di akunnya, tidak update ketika ingin mencari pekerjaan lagi. Asal klik aja, tapi CV-nya masih sama ketika dia jadi fresh graduate. Akhirnya tidak dapat panggilan,” kata dia kepada suarasurabaya.net, Selasa (26/1/2016) di Surabaya.
Lim menyarankan kepada pencari kerja agar benar-benar mengisi data diri secara lengkap dan terbaru di CV onlinenya. Sebab jika tidak, maka akan sulit bagi perusahaan untuk melakukan panggilan kepada para pencari kerja tersebut.
“Perusahaan kan menyaring informasi berdasarkan data dari surat lamaran. Kalau data aja sudah tidak lengkap, bagaimana mau kepanggil,” kata dia.
Di Jobstreet.com sendiri, menggunakan sistem rangking dimana jika data pencari kerja semakin lengkap maka semakin besar pula kesempatan untuk dipanggil oleh pihak perusahaan.
“Kalau datanya sangat lengkap, komplit, dan sesuai dengan kebutuhan pihak perusahaan yang membuka lowongan, maka peluang dipanggil untuk wawancara akan semakin terbuka lebar,” kata Lim.(dop/iss/ipg)