Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Negara Australia dan Kanada dalam meningkatkan kesehatan gizi perempuan dan anak di Jatim.
Kerjasama ini meluncurkan “Program Integrasi Gizi Mikro untuk Penyelamatan 1000 Hari Pertama Kehidupan Ibu dan Anak”. Kerjasama ini menggandeng Micronutrient Initiative (MI) sebuah LSM internasional yang bergerak di bidang kesehatan gizi.
Sementara, yang mendapat bantuan program ini ada10 Kabupaten di Jatim yaitu Sampang, Bangkalan, Banyuwangi, Jember, Situbondo, Bondowoso, Lumajang, Pacitan, Ponorogo, dan Ngawi.
Dalam program ini Pemerintah Australia mendonorkan dananya sebesar 1,44 juta Dollar Australia atau Rp 13,9 miliar dan Pemerintah Kanada menyumbangkan 380 ribu Dollar Kanada atau Rp 3,8 miliar.
Harsono Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim mengatakan, 10 Kabupten di Jatim yang terpilih mendapat bantuan program perbaikan gizi ini untuk meminimalisir kematian ibu dan bayi.
“Sebenarnya kita ada 38 Kabupaten/ Kota. Tapi, 10 kabupaten dulu sebagai pilot project yang nantinya menjadi pengembangan sebagai penguatan sistem yang akan ditindaklanjuti oleh kabupten/kota yang lain,” ujarnya usai meresmikan program bantuan Gizi ini, Rabu (27/1/2016).
Menurut Darsono, gejala kekurangan gizi di 10 kabupaten itu merata. Mulai kekurangan garam beryodium dan vitamin A. Untuk angka kematian bayi di Jatim masih tinggi, yaitu 25 perseribu. “Masalahnya ada di hulu yang harus dibenahi yaitu perbaikan Gizi,” katanya.
Peluncuran Program yang dilakukan di Kantor Dinkes Jatim Jl. A. Yani ini dihadiri Doddy Izwardi Direktur Gizi Masyarakat Kemenkes, Naning Nugrahini Kepala Sub Direktorat Hepatitis dan Infeksi Saluran pencernaan, dr Harsono Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim.
Sedangkan perwakilan negara donor juga turut hadir adalah Jon Borrough Counsellor for Health and Rural Development dari Australian Embassy dan Melissa Cardinal dari Canada serta John McCullough Direktur Micronutrient Initiative untuk Asia dan dr Elvina Karyadi Direktur Micronutrient Initiative untuk Indonesia.(bid/ipg)