Pemerintah Jawa Timur menginstruksikan Bupati Sidoarjo dan Wali Kota Probolinggo segera menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD). Jumlah penderita yang cukup tinggi menjadikan penangan cepat harus dilakukan.
“Dari data yang masuk, Sidoarjo dan Probolinggo ternyata kenaikannya lebih dari 100 persen dibanding bulan yang sama pada tahun lalu sehingga bisa segera KLB,” ujar Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Wakil Gubernur Jawa Timur, Kamis (4/2/2016).
Di Sidoarjo pada Januari 2015, penderita DBD tercatat sebanyak 21 kasus kemudian tahun ini tercatat sebanyak 45 kasus, sedangkan di Kota Probolinggo tahun ini mencapai 47 kasus dibandingkan bulan yang sama tahun 2014 hanya 20 kasus.
Menurut dia, awalnya di kedua daerah tersebut memang belum menetapkan status KLB meskipun sudah memenuhi kriteria. “Tapi pagi tadi Probolinggo melakukan penetapan KLB,” kata Gus Ipul.
Gus Ipul mengatakan, status KLB DBD tahun ini memang tak sebanyak tahun 2015 yang mencapai 27 daerah. Saat itu, KLB terpaksa ditetapkan di 27 daerah karena DBD yang ditemukan mencapai 19.942 kasus dengan kematian sebanyak 277 orang selama setahun.
Sementara itu, data yang dimiliki Dinas Kesehatan Jawa Timur hingga 4 Februari 2016 pukul 07.00 WIB, total kasus di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur tercatat sebanyak 2.378 kasus dengan 45 orang meninggal dunia.
“Kami sudah melakukan beberapa antisipasi diantaranya mengeluarkan Surat Edaran Gubernur agar seluruh daerah waspada. Pada November 2015 juga telah dideklarasikan Gerakan Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik,” ujarnya.
Distribusi logistik penanggulangan DBD juga telah dilakukan. Sedikitnya sudah ada 13.615 mililiter Larvasida cair serta dan Insektisida sebanyak 1.417 liter juga telah dikirimkan ke seluruh daerah di Jawa Timur.
“Jika kurang, kami masih punya stok Larvasida cair sebanyak 1.385 mililiter dan Insektisida 119 liter atau setara untuk 119 kali fogging,” ujarnya. (fik/rst)