Sabtu, 23 November 2024

Setelah Dolly, Narkoba Rawan di Semampir

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Stiker Stop Narkoba yang ditempel oleh BNNK Surabaya di motor salah satu petugas Satpol PP Kota Surabaya, Jumat (5/2/2016). Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net

AKBP Suparti Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surabaya mengatakan, dahulu narkoba rawan berasal dari lokalisasi Dolly. Kini, narkoba justru rawan berasal dari daerah Surabaya Utara.

“Di daerah Semampir. Karena ada temuan, banyak pecandu yang mengaku dapat barang dari daerah sana,” ujarnya kepada wartawan di Balai Kota, Jumat (5/2/2016) siang, usai menempelkan ratusan stiker di kendaraan yang ada di Balai Kota.

Data temuan BNNK Surabaya di lapangan, pada 2015 lalu, ada sebanyak 423 orang pecandu yang harus menjalani rehabilitasi.

“Rata-rata pecandu ini usia produktif. Temuan ini menunjukkan, ternyata di Surabaya ini banyak. Kita berharap keluarga, orangtua, masyarakat, menyadari hal ini,” katanya.

Antisipasi dan kewaspadaan oleh keluarga dan orangtua, demikian halnya lingkungan di sekitarnya juga perlu ditingkatkan.

“Jangan sampai keluarganya sudah kena parah, jadi pecandu, terus susah diobati,” ujarnya.

BNNK pun melaksanakan pemasangan stiker bertulisan Stop Narkoba di berbagai kendaraan di halaman Balai Kota Surabaya.

Aksi ini, kata Suparti, akan dilakukan secara berkesinambungan. Tujuannya, untuk mengurangi angka prevalensi di daerah-daerah di Surabaya.

“Terutama akan kita lakukan di daerah-daerah yang menjadi incaran mafia narkoba, sehingga dapat terkurangi,” katanya.

Antisipasi dengan berbagai aksi, kata Suparti, karena Surabaya merupakan salah satu tempat bermuaranya narkoba enam sindikat di Indonesia.

“Ada enam sindikat. Narkoba ini bisa masuk dari Jakarta, Bali, dan terakhir dari pelabuhan Tanjung Mas. Kita tahu Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia, pasti jadi incaran,” ujarnya.

Ada perubahan modus selama 2014 hingga 2016 ini. Menurutnya, bila pada 2014 narkoba banyak ditemukan lewat bandara, sekarang ini justru lebih banyak melalui jalur lain.

“Bisa lewat paket, atau melalui laut-laut yang tidak dijaga oleh aparat,” katanya.

Sementara Haris, pegiat komunitas vespa Nginden mengatakan, memang banyak anggota Komunitas Vespa yang terlibat narkoba.

“Memang biasanya banyak di komunitas seperti ini, dengan adanya kegiatan ini, kami akan mulai mengawasi anggota yang menggunakan narkoba,” katanya. (den/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs