Andree Wijaya, James Junianlie, dan Elisabeth Be pendiri Delihome, aplikasi food delivery pemenang Start Up Sprint 2015 terbang ke Sillicon Valley untuk menambah wawasan tentang ekosistem startup global yang akan dibagikan pada anak muda penggiat start up Indonesia.
Selama 4 hari, mereka berkeliling menjelajahi kiblat startup dunia dan berkunjung ke perusahaan dan inkubator level dunia seperti Google, Facebook, Code for America, WeWork Transbay, Start X, Startup Weekend, dan GSVLabs.
“Dari segi lokasi, tidak ada yang spesial dari Silicon Valley. Malah, tempat kehidupan mereka yang gersang dan banyak imigran mendorong mereka untuk bekerja lebih keras. Sementara, Surabaya memiliki sumber daya alam yang jauh lebih bagus dan seharusnya lebih mudah untuk berkembang. Silicon Valley itu hanyalah sebuah tempat biasa, tapi tekad, kemauan, dan mindset penduduk sana lah yang mengubahnya menjadi surga startup dunia,” ujar Andree selaku CEO Delihome yang juga merupakan lulusan Nanyang Technological University Singapura.
Di F50 (venture capital syndication platform) dan Startup Weekend (sebuah program 54 jam untuk membuat startup), Delihome belajar bahwa menemukan co-founder yang tepat lebih penting daripada ide startup itu sendiri. Alasannya sesederhana bahwa worldclass team bisa mewujudkan apapun yang ingin dicapai. Sebaliknya, jika ide startup luar biasa bagus, namun tim yang menjalankan buruk, maka mereka tidak akan kemana-mana.
“A team with B idea is better than B team with A idea. Itu nilai yang diimplementasikan dengan nyata disana, buktinya rata-rata tempat yang kita kunjungi berbentuk co-working space, karena melaui co-working space terbentuk komunitas founder untuk bisa saling menemukan dan berkolaborasi,” ujar Lisa (CMO) yang bertanggung jawab pada marketing dari Delihome.
Startup Sprint, sebuah kompetisi untuk perusahaan rintisan berbasis teknologi yang menciptakan solusi bermanfaat untuk permasalahan di Indonesia yang diselenggarakan oleh Start Surabaya(dop)