Senin, 25 November 2024

Mengenal Super Tucano, Si Pesawat Tempur Taktis Ringan

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Pesawat Super Tucano. Foto: Tempo

Pesawat tempur taktis ringan Super Tucano EMB-314/A-29 adalah produksi Empresa Braziliera de Aeronautica (Embraer), yang berbasis di Gaveao Peixoto, Sao Paulo, Brasil.

TNI Angkatan Udara dan Embraer menandatangani kontrak pembelian delapan Super Tucano di Pameran Dirgantara Farnborough, Inggris, pada 10 Juli 2011.

Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh Malang dipilih sebagai tempat pesawat tersebut karena sebagai pangkalan induk, sudah mempunyai peralatan komplet perawatan pesawat yang sudah disiapkan pada 2010.

Delapan Super Tucano baru diterima Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh dalam dua gelombang. Empat pesawat pertama pada 2 September 2012 dan empat pesawat selanjutnya diterima pada 26 September 2014. Delapan Super Tucano diberi nomor registrasi berurut dari TT-3105 sampai TT-3108.

Sebelum dikirim ke Indonesia, tim gabungan Kementerian Pertahanan dan TNI AU yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Alit Erbawa tiba di fasilitas produksi Embraer untuk memeriksa pesawat pesanan. Pemeriksaan meliputi dokumen, pencocokan komponen pesawat, interior pesawat, pengecatan dan uji terbang. Khusus uji terbang dilaksanakan oleh pilot Embraer dan 21 Mayor Penerbang James Yanes Singal Komandan Skadron Udara.

Pemeriksaan di darat mencakup kondisi fisik pesawat, pemeriksaan instrumen pesawat sebelum dan sesudah mesin dinyalakan, serta pemeriksaan kendali pesawat selama proses lepas landas dan mendarat.

Uji terbang dilakukan di ketinggian 25.000 kaki untuk pemeriksaan beberapa sistem pesawat yang meliputi sistem bahan bakar, tekanan udara, auto pilot, mesin, navigasi, komunikasi, landing gear, serta pendaratan pesawat yang didahului dengan beberapa manuver.

Nama Super Tucano melejit sejak Operasi Phoenix Angkatan Udara Kolombia pada 2008. Pesawat Super Tucano milik Kolombia berhasil menewaskan pimpinan pemberontak FARC, Raul Reyes, dalam suatu serangan lintas perbatasan ke Venezuela.

Pesawat ini memang digunakan di sejumlah negara Amerika Latin. Misalnya, Republik Dominika, Kolombia, Ekuador, dan Chile. Selain Indonesia, Brasil pun mengekspor pesawat ini ke Angola, Burkina Faso, dan Mauritania.

Dilengkapi mesin tunggal turboprop, Super Tucano memiliki kemampuan mengenai target dengan sempurna. Dua senapan mesin dipasangkan pabrikan Embraer Brasil, pada sayap serta 5 hardpoint di sayap dan fuselage untuk mengangkut rudal, roket atau bom seberat 1,5 ton. Pesawat ini pun didesain untuk melakukan serangan anti-gerilya, pengintaian, dan patroli.

Pesawat tempur turboprop memiliki fungsi yang berbeda dengan pesawat jet seperti F 16 atau Sukhoi SU 30. Pesawat turboprop mampu terbang rendah dalam waktu yang lama, sehingga cocok untuk anti-gerilya. Biaya operasi tidak tinggi, perawatan murah, dan bisa mendarat di landasan pacu sederhana.(berbagai/iss/ipg)

Surabaya
Senin, 25 November 2024
33o
Kurs