Anak penyandang autis punya kesulitan tersendiri dalam pergaulan sosialnya, tetapi anak-anak autis berdasarkan sejumlah penelitian punya ketertarikan di bidang teknologi.
You Natan Mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro bersama Michelle Angelia Siswanto mahasiswi Fakultas Psikologi Magister Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya) membuat SPARK, robot untuk anak penyandang autis.
SPARK adalah Robot Terapi Autis, dan Special Autism Robot for Kids (SPARK) merupakan robot terapi untuk menangani anak-anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) yang dikendalikan dengan smartphone.
SPARK media pengajar yang dikendalikan oleh terapis untuk membuat suatu gerakan tertentu dengan menggunakan smartphone. SPARK dibuat untuk membantu terapis meningkatkan kemampuan komunikasi anak autis.
“SPARK diharapkan membantu anak penyandang autis memahami bagaimana harus menghadapi kehidupan sosial dan situasi dengan meniru berbagai gerak, ekspresi emosi, kebahagiaan ataupun kesedihan,” kata You Natan pada suarasurabaya.net, Rabu (10/2/2016).
You Natan berkeinginan membantu anak autis dalam meningkatkan interaksi sosial dan komunikasi. “Michelle yang merancang metode-metode terapi autis pada SPARK,” ujar You Natan.
SPARK bisa digunakan anak autis usia 4-9 tahun. Pengujian metode terapi pada anak normal menunjukkan masih terdapat beberapa hal yang dapat dikembangkan pada robot ini. Terapis-terapis juga memberikan respon positif terhadap spesifikasi robot yang diterapkan dan setiap metode yang diimplementasikan.
Henry Hermawan, S.T., M.Sc., pembimbing tugas akhir You Natan menyampaikan bahwa dari sisi ide karya ini menarik untuk terapi anak autis dengan menggunakan robot.
“Anak autis akan mudah tertarik dengan mainan baru. Oleh karena itu, tampilan SPARK perlu diperbaiki dengan bentuk manusia. Karena bentuknya masih terlihat kaku. Misalnya diberi baju agar robot lebih terkesan manis,” kata Henry Hermawan.(tok/dwi)