Jumat, 22 November 2024

Gubernur Jatim ingin Bangun Jalur KA Ganda dan Bandara Internasional

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Ilustrasi

Soekarwo Gubernur Jawa Timur menginginkan pembangunan rel Kereta Api (KA) jalur ganda karena mempunyai arti penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, dirinya menginginkan Jatim dibangun jalur ganda atau double track dari Surabaya sampai Madiun.

“Jatim itu sebagai pusat aktivitas ekonomi provinsi-provinsi di Indonesia bagian timur, maka kelancaran arus transportasi menjadi syarat yang mutlak, kata dia, Sabtu (13/2/2016).

Menurut dia, hampir keseluruhan jalan-jalan arteri di Jatim visi rasio kemacetannya sudah mendekati 1 km karena menjadi sentra-sentra ekonomi. Artinya, titik-titik kemacetan terjadi di semua ruas jalan arteri di Jatim.

Sejatinya, sejak 2014 pembangunan double track telah dimulai dari Solo menuju Ngawi. Sedangkan double track lintas utara Surabaya-Jakarta sudah beroperasi.

Namun pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu mengusulkan, double track lintas tengah juga harus dibangun, yaitu Surabaya-Mojokerto-Jombang-Madiun-Solo.

“Jadi pembangunannya jangan dari Solo saja, tapi juga dari sisi timur yaitu Surabaya” katanya.

Usulan Pakde Karwo tersebut mendapat tanggapan positif Ignasius Jonan Menteri Perhubungan RI. Ignasius Jonan mengatakan, pembangunan rel Kereta Api (KA) jalur ganda (double track) jalur tengah dari Surabaya sampai Madiun sudah disepakati dalam rapat koordinasi antara Menteri Perhubungan dengan Gubernur se-Jawa.

Terkait pembangunan double track dan keperluan transportasi perkeretaapian, Kementerian Perhubungan RI telah mengalokasikan dana APBN sebesar Rp1.252.631.210.000.

Selain double track, Soekarwo juga mengusulkan pembangunan bandara-bandara di wilayah kepulauan, diantaranya di Pulau Kangean dan Pulau Masalembo, keduanya berada di wilayah Madura.

“Selama ini, masyarakat hanya mengandalkan kapal perintis untuk menuju ke pulau tersebut. Kendalanya, saat ombak mencapai 2 meter, kapal tidak berani kesana. Sehingga masyarakat disana menjadi terisolir, karena itulah, keberadaan bandara merupakan kebutuhan utama,” ujar dia.

Pakde Karwo juga mengusulkan untuk membangun bandara bertaraf internasional di Malang Selatan, tepatnya di Purboyo. Sedangkan Bandara Abdulrachman Saleh akan digunakan sepenuhnya untuk kepentingan Hankam, khusunya TNI AU.

Jika hal itu terwujud, maka Bandara Purboyo bisa melayani minimal 11 kabupaten/kota di Jatim, di antaranya Kabupaten/Kota Pasuruan, Malang, Blitar, Kabupaten Tulungagung, Trenggalek.(jos/dop/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs