PSSI Jatim: Kejadian di GBT Pasti Terpantau FIFA

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Timur berharap, kejadian rusuhnya suporter Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Selasa (29/10/2019) tidak berdampak apa-apa.

Sebagaimana diketahui, dalam FIFA Council Meeting di Shanghai, China, Kamis (24/10/2019) lalu, Indonesia terpilih jadi tuan rumah FIFA World Cup U-20 pada 2021 mendatang.

Ratu Tisha Destria Sekjend PSSI yang turut dalam pertemuan FIFA di Shanghai, melalui Amir Burhanudin Sekretaris Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jatim, mengonformasi keputusan FIFA itu.

Salah satu stadion tempat berlangsungnya kompetisi sepakbola dunia usia di bawah 20 tahun itu adalah Stadion GBT Surabaya. Amir berharap, kejadian kemarin tidak berdampak pada keputusan FIFA.

Selasa kemarin, setelah kekalahan Persebaya oleh PSS Sleman di kandang sendiri dengan skor 2-3, Bonek, suporter Persebaya, mengekspresikan kekecewaan dengan bakar-bakar rumput.

“Kami berharap kejadian itu tidak berdampak dan tidak sampai terulang lagi. Karena kejadian kemarin pasti terpantau semua oleh FIFA,” ujar Amir dikonfirmasi Rabu (30/10/2019)

Stadion GBT masuk dalam daftar sepuluh stadion yang diajukan PSSI ke FIFA sebagai venue FIFA World Cup U-20. Amir mewanti-wanti kejadian kemarin adalah yang terakhir kalinya.

Kalau sampai kejadian serupa terulang lagi, bukan tidak mungkin hal itu akan mengancam status Stadion GBT Surabaya sebagai calon tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20 pada 2021.

“Harapannya, kemarin itu yang terakhir. Kita semua harus berupaya menyukseskan persiapan Piala Dunia U-20 tahun 2021, yang mana Indonesia menjadi tuan rumahnya,” kata Amir.

Soal persiapan menyambut Piala Dunia U-20, Amir mengaku terus berkoordinasi dengan Pemkot Surabaya. Apalagi pascaperistiwa bakar-bakar di GBT kemarin. Komunikasi semakin intens.

Menurutnya, Pemkot Surabaya sekarang sudah melakukan berbagai upaya agar perhelatan sepak bola dunia itu sukses. Kata Amir, renovasi GBT sesuai standar FIFA sudah dalam jalur yang benar.(den/dwi)