Joey Alexander mendapat standing ovation dari tamu Grammy Awards 2016, yang didominasi para musisi dunia, seusai tampil solo memainkan piano di Staples Center, Los Angeles, Senin (15/2/2016) waktu setempat atau Selasa (16/2/2016) WIB.
“Luar biasa, Joey,” kata Neil Portnow CEO Recording Academy yang menjadi pembawa acara malam itu bersama Common penyanyi.
Taylor Swift terlihat langsung berdiri begitu Joey selesai memainkan pianonya, diikuti oleh Selena Gomez dan Chris Stapleton.
Twitter resmi @TheGrammys pun menuliskan “Standing ovation untuk @_JoeyAlexander 12 tahun!”
Joey tampil sebelum Grammy mengenang para musisi yang telah berpulang, antara lain adalah BB King, David Bowie, Ben E King, Lemmy Kilmister dari Motorhead dan Ornette Coleman.
Mereka yang meraih juara tahun ini antara lain adalah Chris Stapleton, Alabama Shakes, Meghan Trainor dan Ed Sheeran.
Joey Alexander tidak mendapat piala untuk kedua nominasi yang diraihnya di Grammy Awards 2016.
Christian McBride dengan “Cherokee” keluar sebagai juara untuk kategori Best Improvised Jazz Solo mengungguli “Giant Steps” milik Joey, seperti yang ditulis di laman Grammy.com.
Sementara itu untuk kategori Best Jazz Instrumental Album, “Past Present” dari John Scofield” keluar sebagai juara, menyisihkan “My Favorite Things” dari pianis kelahiran Bali ini.
Purwacaraka Komposer berpendapat, bukan menang atau kalah yang perlu dilihat dari prestasi pianis muda Joey Alexander di Grammy Awards 2016, menjadi nomine pun sudah luar biasa.
“Saya selalu bilang, menang atau kalah, itu cerita lain. Joey bisa tembus masuk Grammy, luar biasa,” katanya seperti dilansir Antara.
Penghargaan sekelas Grammy, menurut dia, tidak melihat batasan usia.
Selama karya yang dihasilkan layak, maka ia akan dimasukkan menjadi nomine.
Untuk penghargaan Grammy, ia menilai, tidak sembarang karya bisa masuk, karena mereka yang menjadi nomine sangat terpilih.
“Masuk Grammy saja sudah susah banget,” ujarnya.
Perjalanan Joey di dunia musik, dikemukakan Purwacaraka, masih panjang mengingat usianya yang sangat belia.
Ia menyatakan, “Nggak ada kata pensiun secara karya.”
Keberhasilan Joey Alexander tampil di penghargaan sekelas Grammy, diharapkannya, membuka mata para pemangku kepentingan tentang potensi musik Indonesia.
Perlu gedung pertunjukan, jangan mal saja yang banyak, kata Purwa, sambil tertawa.(ant/iss/ipg)