Sabtu, 23 November 2024

Jangan Bawa Kantong Plastik Sekali Pakai Saat Berbelanja

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Ilustrasi

Konsumen jaman dahulu dinilai lebih ramah lingkungan karena selalu membawa keranjang saat berbelanja daripada menggunakan kantong plastik.

Ini disampaikan Linda Dewanti ahli kesehatan lingkungan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menanggapi akan diberlakukannya tarif Rp200 per kantong plastik bagi konsumen yang berbelanja.

Kata Linda, sama halnya yang terjadi di luar negeri, untuk mengurangi sampah plastik di beberapa negara juga menerapkan sistem berbayar untuk kantong plastik.

“Nilanya juga bervariatif. Seperti di Hong Kong, kalau tidak mau membayar maka harus membawa kantong belanjaan sendiri,” kata Linda pada Radio Suara Surabaya.

Linda mengakui, kantong plastik memang efisien untuk tempat belanjaan karena anti air dan mempermudah konsumen saat membawa barang.

“Tapi plastik itu kalau dibakar akan berpengaruh ke lingkungan. Dan kalau dibiarkan dan ditimbun akan makan waktu lama sekali untuk bisa terurai,” ujar dia.

Jika konsumen menginginkan maka harus membeli kantong plastik atau diganti dengan pembungkus dari kertas. “Ini sudah dilakukan di beberapa bisnis waralaba,” ujarnya.

Di Indonesia sendiri, lanjut dia, kantong plastik memang dibutuhkan apalagi kondisi Indonesia yang memiliki curah hujan tinggi. Tapi memang harus segera dikurangi dalam penggunaannya.

Masyarakat selama ini sangat boros dalam penggunaan kantong plastik. Misalnya, saat konsumen membeli ikan bisa memakai dua kantong plastik agar tidak berbau amis dan agar mudah dalam membawa ikannya.

“Kalau jaman dulu, ibu-ibu selalu membawa keranjang kalau ke pasar jadi lebih ramah lingkungan ibu-ibu jaman dulu,” kata dia.

Linda menyarankan, dalam hal ini sebaiknya konsumen mambawa kantong plastik yang tidak hanya sekali pakai (reduce) saat berbelanja. (dwi/ipg)

Teks Foto:
– Ilustrasi. Membawa barang belanjaan dengan kantong kain bukan kantong plastik.
Foto: Istimewa

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs