Pemerintah Jawa Timur optimis banjir yang melanda beberapa daerah tak akan mempengaruhi target produksi panen padi petani. Data yang dimiliki Dinas Pertanian Jawa Timur menyebutkan hingga minggu kedua bulan Februari, tanaman puso yang ada di Jawa Timur tak sampai satu persen dari total 1,200 juta hektar tanaman padi.
“Petani pada masa tanam Oktober 2015 seluas 1,2 juta hektar. Yang terkena banjir hanya 3336 hektar. Dari jumlah ini puso hanya 146 hektar. Jadi petani kita masih bagus,” kata Wibowo Eko Putro, Kepala Dinas Pertanian Jawa Timur, Kamis (18/2/2016).
Menurut Eko, minimnya areal tanam yang mengalami puso karena padi tahan terendam banjir maksimal hingga tiga hari. Beberapa daerah saat ini telah memperbaiki jaringan irigasi sehingga banjir tak sampai merendam lebih dari tiga hari.
“Jika lebih tiga hari, padi tidak bisa melakukan fotosintesis dengan sempurna dan mati. Tapi di daerah penghasil padi seperti Bojonegoro, Mojokerto dan Lamongan banjir tidak lama dan padi tetap hidup,” ujarnya.
Dinas Pertanian masih optimis hasil panen pada subron satu (Januari-April) kali ini mencapai 6,3 juta ton gabah kering giling.
“Subron satu kami optimis masih kelebihan. Target kami untuk tahun ini produksi 13 juta ton gabah kering giling,” kata Wibowo Eko.
Selain padi, hujan dan banjir kali ini ternyata juga tak sampai mempengaruhi areal tanaman jagung serta kedelai. Bahkan hasil tanam bawang merah petani ternyata masuk cukup bagus.
“Di Ngantang Malang sama sekali tak terpengaruh hujan karena ketinggian tanah kan 1200 meter, jadi Ngantang masih aman dan hasil bawang merah masih melimpah,” kata dia. (fik/dop)