Sabtu, 23 November 2024

Kembang Latar Cerita Tradisi Surabaya yang Punah

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Satu diantara aksi yang ditampilkan Heri Lentho. Foto: Heri Lentho for suarasurabaya.net

Maraknya taman kota di Surabaya, ternyata belum dibarengi dengan upaya menghidupkan dengan berbagai kegiatan, misalnya kesenian tradisional yang ada di Surabaya sendiri.

Keberadaan kesenian tradisional Surabaya yang sejatinya tidak butuh panggung-panggung bergaya Eropa, justru saat ini punah di kotanya sendiri. Berganti dengan berbagai gemerlap hiburan malam.

“Dulu seni tradisi asli Surabaya seperti Jaran Kepang atau Jepaplokan cukup digelar di halaman rumah. Sekarang ini halaman rumah tak lagi luas. Warga kota memilih taman-taman kota untuk hiburan murah bersama keluarga. Barangkali akan lebih memiliki makna jika taman-taman itu juga diwarnai tampilan seni tradisional Surabaya,” kata Heri Lentho, kareografer Surabaya, Sabtu (20/2/2016).

Sebaran taman kota di Surabaya yang memang cukup beragam dan berada di hampir seluruh kawasan kota, kata Heri sebaiknya mampu menghidupkan beragam kesenian khas Surabaya yang memang tidak lagi punya panggung itu.

Berbagai kesenian khas Surabaya selayaknya bisa diapresiasi dengan mudah oleh masyarakat, dengan mementaskannya di taman-taman kota. Mungkin ini akan menjadikan taman-taman kota sebagai pilihan alternatif edukasi bagi anak-anak dan generasi muda.

“Dengan pementasan secara rutin, di taman-taman kota yang sudah tertata itu, rasanya akan menjadikan atmosfer kota menjadi beradab, berbudaya, dan tidak sekadar metropolis yang dipenuhi bangunan-bangunan beton. Ini oase di tengah kota,” kata Heri Lentho.

Sabtu (20/2/2016) bersama dengan sejumlah seniman, Heri Lentho berekspresi dalam gerak tari bertajuk: Kembang Latar yang diharapkan menjadi langkah awal menggerakkan kembali kesenian tradisional khas Surabaya.(tok)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs