Persebaya menunjuk Aji Santoso untuk menggantikan Wolfgang Pikal sebagai pelatih kepala di sisa pertandingan putaran kedua kompetisi Liga 1 musim 2019.
“Terima kasih saya diberi kesempatan melatih di Persebaya. Sebelumnya saya sempat mendapat tawaran, tapi situasinya tidak memungkinkan. Tentu saya menerima tawaran ini dengan pertimbangan matang, karena Persebaya adalah tim yang membesarkan saya,” kata Aji, dilansir dari laman resmi Persebaya, Kamis (31/10/2019) siang.
Dengan pengetahuannya terhadap kultur Persebaya, Aji bertekad mengembalikan marwah tim asal Kota Pahlawan tersebut. Apalagi mantan pelatih Persela Lamongan tersebut merupakan kapten tim Persebaya saat menjuarai Liga Indonesia 1996-1997. Ia juga membawa Persebaya melewati play-off ISL musim 2009-2010 dengan status sebagai caretaker. Kemudian menjadi arsitek Persebaya pada era IPL.
“Ini adalah periode ketiga saya. Pertama saat play-off promosi melawan PSMS Medan sebagai careteker, kemudian ketika IPL yang juara paro musim, dan kemudian dihentikan. Di mana salah satu pemain ada Rendi Irwan yang sekarang ada di tim,” kata Aji.
Lebih lanjut ia mengaku sudah menjalin komunikasi dengan Uston Nawawi dan Bejo Sugiantoro. Ketiganya merupakan bagian dari Class of 97 yang mempersembahkan gelar juara Liga Indonesia. “Kebetulan kami sudah pernah bekerja sama. Dan sejak komunikasi dengan manajemen, saya telah berbicara dengan mereka,” kata Aji.
Ditambah lagi, Aji bergegas mempersiapkan tim. Pasalnya Persebaya sudah harus meladeni PSM Makassar di Stadion Batakan, Balikpapan, Sabtu (2/11/2019) mendatang. “Saya ingin menyampaikan kepada seluruh pemain agar selalu loyal kepada profesi. Pemain harus total kepada Persebaya. Tidak hanya sekedar main,” ucapnya.
“Jelang pertandingan belum banyak yang bisa dibenahi. Paling utama adalah mental bertanding pemain, fighting spirit dan cara bermain mereka. Tidak bisa satu dua hari bisa, pasti butuh waktu untuk proses. Tetapi paling tidak saya bisa mengajarkan filosofi yang saya bawa kepada pemain,” kata Aji.(iss)