Jumat, 20 September 2024

Microsoft Ingin Kembangkan Ekosistem Industri Software di Sidoarjo

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Saiful Ilah Bupati Sidoarjo menandatangani perjanjian kerjasama bersama Ruben Hattari Director of Corporate Affairs Microsoft Indonesia, di Pendapa Delta Wibawa Sidoarjo. Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net

Stefan Sjoestroem Vice President Public Sector Asia Microsoft mengatakan, pihaknya akan terus berupaya mengembangkan ekosistem Industri Software di Indonesia.

“Tidak hanya di kota-kota besar seperi Jakarta, kami ingin ekosistem ini berkembang di kota-kota seperti Sidoarjo,” ujarnya kepada wartawan usai launching aplikasi M-Bonk di Pendapa Delta Wibawa Sidoarjo, Selasa (23/2/2016).

Tujuannya, kata Stefan, untuk menemukan potensi anak muda kreatif, yang dia sebut sebagai mutiara, yang dapat memecahkan masalah perkotaan dan urbanisasi.

“Sebenarnya kami pernah mengembangkan aplikasi yang mirip di Kota London, namanya Loves Clean Street yang juga berkaitan dengan jalan rusak, atau tembok yang kotor oleh gambar,” katanya.

Dengan aplikasi tersebut, kurangnya tenaga pemerintahan kota untuk mengidentifikasi masalah jalan rusak dan tembok kotor bisa terpecahkan.

“Ini adalah kesempatan bagus untuk memobilisasi warga melalui teknologi. Kami tidak akan berhenti di sini,” katanya.

Microsoft, kata Ruben I Hattari Direktur Urusan Perusahaan Microsoft Indonesia, berupaya mendorong transparansi pemerintahan melalui software yang dikembangkan.

Karena itu Microsoft bersedia melakukan MoU dengan Pemkab Sidoarjo sebagai komitmen mengembangkan Sidoarjo menjadi Cyber Regency (Kabupaten Siber).

“Melalui MoU ini, Microsoft Indonesia berkomitmen terus mendukung Pemkab Sidoarjo dalam hal pengembangan teknologi untuk menyelesaikan masalah berkaitan masyarakat,” katanya.

Kepada suarasurabaya.net, Ruben mengatakan, Microsoft akan mendukung pengembangan aplikasi lain di Sidoarjo. Tidak hanya masalah pelaporan jalan rusak.

“Secara spesifik memang belum ada, tapi kami berharap muncul aplikasi lain misalnya di bidang pendidikan, kependudukan, atau lainnya,” ujarnya.

Kenapa Sidoarjo?
Sidoarjo terpilih sebagai ladang pengembangan ekosistem software oleh Microsoft karena Kota Delta ini telah tergabung dalam CityNet, sebuah jaringan regional otoritas lokal pengelolaan cipta karya.

Sidoarjo menjadi salah satu dari 100-an anggota CityNet dari sekitar 20 negara, yang sebagian besar adalah kota-kota dan pemerintah daerah di wilayah Asia-Pasifik.

Ruben I Hattari Direktur Urusan Perusahaan Microsoft Indonesia mengatakan, Microsoft sebagai bagian dari CityNet berfokus pada bidang pendidikan.

Ruben menilai, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu anggota CityNet yang fokus dalam hal pendidikan.

“Selain karena lokasinya yang berdekatan dengan Surabaya, kita tahu Surabaya meruapakan salah satu Smart City di Indonesia. Kita ingin menunjukkan, Smart City bisa diterapkan tidak hanya di kota besar,” katanya.

Smart City adalah salah satu program CityNet dalam mengembangkan perkotaan banyak aspeknya terintegrasi dalam teknologi, terutama teknologi software seperti M-Bonk.

M-Bonk adalah bentuk implementasi Smart City yang mana aplikasi ini dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan infrastruktur kota, terutama jalan raya di Sidoarjo. (den/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Jumat, 20 September 2024
27o
Kurs