Suyoto Bupati Bojonegoro minta seluruh warganya mewaspadai potensi banjir kiriman akibat melubernya Sungai Bengawan Solo.
“Bojonegoro, saat ini siaga dua atau siaga kuning karena sejak pukul dua siang tadi ketinggian air di Bengawan Solo telah mencapai 14.25 mdpl (meter di atas permukaan laut),” kata Suyoto.
Kenaikan debit air, diperkirakan juga akan terus terjadi seiring dengan potensi hujan yang masih terjadi di kawasan hulu Bengawan Solo.
Pemerintah Bojonegoro juga telah minta seluruh warga khususnya yang berada di daerah rawan untuk terus bersiaga.
Beberapa kawasan banjir di Bojonegoro, diantaranya adalah Kecamatan Padangan yang meliputi dua desa yaitu Nguken dan Dengok; lantas Kecamatan Gayam meliputi Desa Manukan dan Cengungklung; Kecamatan Dander meliputi Ngablak dan Ngulanan; serta Kecamatan Bojonegoro meliputi Ledok Wetan, Ledok Kulon dan Banjarejo.
Selain itu juga Kecamatan Kapas meliputi Desa Bogo; Kecamatan Balen terdiri dari desa Sarirejo, Kedungdowo, Lengkong, Pilanggedhe, dan Sekaran; serta Kecamatan Boureno meliputi desa Karangdayu, Kalisari, Tanggungan, Kedungrejo, dan Tambaksari.
Terkait ancaman banjir, pemerintantah juga telah minta seluruh Camat yang memiliki daerah di sepanjang Bantaran Bengawan Solo terus berkoordinasi dengan perangkat desa dan masyarakat.
Potensi kerusakan tanggul Bengawan Solo juga harus terus diawasi sehingga tak sampai menimbulkan kerusakan yang ujungnya akan menjadikan air meluber dari atas tanggul yang jebol. (fik/dop/rst)