Berbekal surat tugas asli, dua orang yang mengaku petugas PDAM menggasak uang dan perhiasan puluhan juta rupiah milik pelanggan PDAM.
Eva Listiani warga Karang Empat Timur Surabaya mengatakan, pencurian bermodus akan memeriksa meteran air, ini terjadi pada Rabu (24/2/2016) pukul 08.00 WIB.
“Awalnya dua orang ini datang ke rumah dan diterima pembantu saya. Keduanya membawa surat perintah pemeriksaan meteran air di rumah saya,” kata Eva pada Radio Suara Surabaya.
Nahasnya, surat tugas itu tidak dibaca oleh pembantu korban sehingga kedua orang ini langsung melakukan pengecekan meteran untuk keperluan peninggian PAM.
“Kemudian ada dua orang datang lagi mengendarai motor. Satu orang dari mereka langsung masuk ke kamar,” ujar dia.
Saat itu lemari yang ada di kamar korban dalam kondisi tidak terkunci. “Laci yang ada di dalam lemari dalam kondisi terkunci tapi langsung dijebol sama pelaku,” kata dia.
Isi dalam laci lemari itu diantaranya uang senilai Rp10 juta dan perhiasan senilai Rp20 juta. “Satu orang sempat kepergok pembantu saya dan diteriaki maling. Dua orang yang pertama kali datang juga ikut lari. Perhiasan dan uang saya diambil semua,” ujar dia.
Setelah kejadian itu, kata dia, pihaknya langsung melaporkan kasus pencurian ini ke Polsek Tambaksari. “Saya juga telusuri ke PDAM dan pihak PDAM bilang surat itu resmi tapi tertuju untuk warga di jalan Kapasari 87 Surabaya,” katanya.
Untuk ciri-ciri pelaku, katanya, ada yang berbadan gempal dan ada yang kurus. Satu diantara pelaku mengaku atas nama Irwanto. “CCTV tetangga saya ada yang menangkap gambar motornya tapi tidak jelas nopolnya,” tambah dia.
Menanggapi kejadian ini, Ari Bimo Humas PDAM Swasembada Surabaya mengatakan akan melakukan penelusuran.
“Terkait surat tugasnya kita juga akan telusuri dulu itu asli atau palsu dibuat oleh oknum,” katanya.
Ari mengimbau, masyarakat yang menemukan kejanggalan terkait petugas yang mendatangi rumah pelanggan PDAM harap menghubungi call center yang siap melayani 24 jam. “Ini sebagai langkah antisipatif agar kejadian serupa tidak terjadi lagi,” ujarnya. (dwi/rst)