Wartawan tidak hanya bisa bertanya dan merangkai berita. Pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2016 di Graha Wartawan PWI Jatim, Jl Taman Apsari Surabaya, Sabtu (27/2/2016), wartawan juga bisa menjadi comic.
Peringatan HPN di PWI Jatim kali ini memang berbeda. Kalau pada tahun sebelumnya kompetisi antar wartawan yang mewarnai HPN adalah lomba menyanyi karaoke, kali ini lomba yang digelar adalah uji kelucuan dalam Stand Up Comedy.
Wahyu Wartawan Radar Surabaya menjadi peserta pertama dari kalangan wartawan yang maju ke panggung sebagai seorang Comic. Tema yang dibawa adalah lagu anak-anak.
Wahyu menceritakan kegalauannya ketika anaknya meminta diajari menyanyi lagu anak-anak. Materi bergulir hingga dia menceritakan anak-anak yang disuruh gurunya menyanyi lagu 17 Agustus.
“16 Agustus tahun 45, salah, kata gurunya. Sampai tiga kali. Biar saya nyanyi dulu toh Bu, kata anak itu. 16 Agustus tahun 45, besoknya hari kemerdekaan kita,” demikian Wahyu menyampaikan materinya.
Ada sebanyak 25 peserta Lomba Stand Up Comedy dalam HPN di PWI Jatim hari ini. Tidak hanya dari kalangan wartawan, lomba ini juga diikuti oleh anggota TNI yang datang jauh-jauh dari daerah seperti Ngawi.
Sertu Suyono dari Kodim 0805 Ngawi membawakan materi tentang sejarah penamaan spion. Meski terkesan datar, cerita yang dia bawakan mampu membuat tertawa para peserta di akhir-akhir penampilannya.
Menurutnya, sejarah spion datang dari masa kerajaan di abad ke-14.
“Ada seorang anak yang selalu ditanya oleh Pembesar di daerah Ngawi saat naik kuda setiap mau belok,” ujarnya. “Sepi Yon? Sepi,” lanjutnya.
Dia pun menggiring cerita itu hingga pada pertanyaa siapa nama anak itu sebenarnya. “Kalau Anda tanya siapa pencetus spion, sayalah orangnya, Sertu Suyono, yang selalu ditanya saat mau berbelok,” katanya.
Ahmad Munir Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim mengatakan, perayaan HPN kali ini memang sengaja dikonsep berbeda dari tahun sebelumnya.
“Kenapa Stand Up Comedy? Pertama karena tiga tahun terakhir ini, lombanya selalu karaoke,” ujarnya kepada suarasurabaya.net di tengah-tengah lomba.
Selain itu, kata Munir, Stand Up Comedy menjadi pilihan karena menurutnya, bermacam-macam isu bisa dibawakan oleh comic wartawan di lomba itu. Apalagi, tema lomba kali ini adalah Ngger nJeplak Sak Karepmu.
“Alasan lainnya, karena ternyata banyak komunitas wartawan yang punya hobi Stand Up Comedy,” katanya.
Karena itu, PWI Jatim berencana, untuk perayaan HPN tahun yang akan datang lomba serupa akan tetap diadakan. (den/tok)