Sabtu, 23 November 2024

Tarif Suramadu Turun, Penyeberangan Ujung-Kamal Makin Terpuruk

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Kapal ferry Jokotole sandar untuk menunggu penumpang di Dermaga Ujung, Surabaya, Sabtu (26/7/2014). Sepi penumpang karena masyarakat lebih memilih lewatSuramadu. Foto : Taufik/Dok. suarasurabaya.net

Imbas penurunan tarif Tol Suramadu sebesar 50% semakin mengancam masa depan penyeberangan Ujung-Kamal. Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) Jatim menilai, penurunan tarif Tol Suramadu semakin memperpuruk perusahaan penyedia jasa penyeberangan yang menghubungkan Surabaya-Madura.

Khoiri Soetomo Ketua Gapasdap Jatim mengatakan, sejak Jembatan Suramadu dibuka, sebanyak 12 dari 18 kapal feri yang melayani penyeberangan Ujung-Kamal langsung hengkang. Mereka lebih memilih mencari lintasan lain yang memberikan keuntungan. Bahkan, akhir tahun lalu, dua kapal juga turut hengkang.

“Kami sudah merugi sejak Suramadu dibuka. Sekarang semakin terpuruk,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (2/3/2016).

Sekarang ada empat kapal yang beroperasi, kata Khoiri. Empat kapal feri itu adalah dua kapal milik Angkutan Sungai Danau, dan Penyeberangan (ASDP), satu kapal milik PT Dharma Lautan Utama (DLU) dan satu kapal milik PT Jembatan Nusantara.

“Kami menghitung, untuk PT ASDP saja kerugiannya mencapai Rp 8,5 miliar per tahun. Itu untuk tahun 2014 menurut pembukuannya yang sudah diaudit. Untuk dua perusahaan lain kerugiannya tak jauh beda,” kata Khoiri.

Khoiri mengatakan, ketiga kapal yang saat ini masih bertahan merupakan kapal milik perusahaan yang sehat. Selain jalur Ujung-Kamal, perusahaan itu memiliki kapal-kapal lain yang melayani penyeberangan di tempat lain. Subsidi silang adalah satu alasan mengapa tiga perusahaan masih mau melayani.

“Kalau 14 kapal lain langsung hengkang itu karena perusahaan pelayarannya tidak mempunyai atau hanya mempunyai kapal itu saja. Mereka tidak mau menangung biaya oiperasional yang tidak sesuai dengan penghasilan,” kata Khoiri.

Khoiri mengatakan, pihaknya menginginkan ada subsidi untuk menyokong penyeberangan Ujung-Kamal. Permintaan itu terkait dengan semakin tidak kompetitifnya persaingan antara Jembatan Suramadu dengan penyeberangan yang menghubungkan Surabaya-Madura itu.

“Suramadu selama ini sudah mendapatkan subsidi dari penggratisan roda dua dan membayar separuh untuk roda empat. Dan kami sama sekali tidak mendapatkan subsidi,” ujarnya.(bid/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
30o
Kurs