Rabu, 27 November 2024

Satgas Perlindungan Anak Harus Jadi Ujung Tombak Sekolah

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Ilustrasi. Foto: isparenting.wordpress.com

Satgas Perlindungan Anak yang dibentuk oleh sekolah harus menjadi ujung tombak di sekolah masing-masing. Karena itu sekolah harus memilih siswa-siswa yang mumpuni untuk jadi contoh bagi teman-temannya.

Martadi Ketua Dewan Pendidikan Surabaya mengatakan, Satgas Perlindungan Anak yang digulirkan oleh Kemendikbud ini memang sebuah keharusan. Ini karena tahun 2015 saja, kekerasan pada anak sudah masuk kategori luar biasa.

Surabaya sendiri, sudah mengambil langkah terlebih dahulu dengan membentuk lembaga yang melibatkan anak sekolah atau yang disebut Tutor Teman Sebaya.

“Siswa yang terlibat secara aktif menangani dan mendeteksi problem-problem anak, sekaligus dilatih untuk mengedukasi teman sebayanya,” kata Martadi pada Radio Suara Surabaya.

Dalam hal ini, saatnya anak bukan hanya menjadi obyek kekerasan tapi menjadi subyek dalam hal penanganan kekerasan.

“Mereka akan menangani masalah temannya sebatas kemampuan mereka. Tapi kalau kasusnya melebihi kapasitas, mereka bisa berkoordinasi dengan pihak sekolah dan kalau diperlukan bisa menghubungi polisi,” ujarnya.

Kata Martadi, kasus-kasus kekerasan biasanya berupa bullying, kekerasan fisik sampai keterlibatan pada narkoba. Ini yang harus dideteksi secara dini dan ditangani secara baik.

“Kalau anak nakal sampai dikeluarkan, itu bukan solusi. Tapi hanya memindahkan masalah di luar sekolah,” katanya

Selain melibatkan guru dan orang tua, penanganan kekerasan anak harus melibatkan lintas sektoral. “Persoalan pendidikan tidak mudah tapi harus ada kerjasama semua pihak. Intinya kita harus bisa menyelamatkan generasi sejak awal,” katanya. (dwi/ipg)

Surabaya
Rabu, 27 November 2024
32o
Kurs