Dianggap menyimpang dari ajaran Alkitab Kamis (3/3/2016) lebih dari 50 jemaat persekutuan doa Oikumene Kasih mendatangi kantor Bamag Surabaya di kawasan Nginden Intan Timur.
“Kami ingin meluruskan pemberitaan di media massa sekaligus, ingin mempertanyakan tuduhan atau anggapan penyimpangan yang disampaikan Bamag terhadap persekutuan doa yang kami gelar,” ujar Herman juru bicara Oikumene Kasih.
Herman menambahkan bahwa pihaknya kaget saat melihat informasi di sejumlah TV dan koran bahwa persekutuan doa yang diikutinya dinyatakan sebagai menyimpang dari ajaran Alkitab.
“Karena pada faktanya ajaran yang kami ikuti dalam persekutuan doa ini tidak ada sama sekali yang menyimpang dari Alkitab. Justru kami tahu informasi itu dari media yang mendapatkan keterangan dari Bamag,” lanjut Herman.
Oleh karena itu, lanjut Herman jemaat Oikumene Kasih mendatangi Kantor Bamag dan memohon penjelasan dari Bamag. “Kami ingin mengklarifikasi itu,” kata Herman.
Jemaat Oikumene Kasih sempat terpancing emosi saat tidak mendapat jawaban memuaskan dari Bamag yang diwakili oleh Pendeta Sudhi Dharma Ketua Bamag Surabaya.
Sementara itu, dari pertemuan yang dilakukan dikantor Bamag Surabaya, Sudhi Dharma menegaskan bahwa saat ini pihaknya tetap mengumpulkan data terkait persekutuan doa oikumene kasih.
“Kami tetap mengumpulkan data untuk memperkuat keterangan saksi yang sebelumnya sudah kami kumpulkan. Bamag dalam hal ini memang menindaklanjuti laporan yang kami terima dari jemaat,” kata Sudhi Dharma.
Suasana pertemuan sempat memanas karena masing-masing pihak tidak ingin penyampaian keterangannya dibatasi. Bamag dan jemaat Oikumene Kasih bersikeras masing-masing menganggap diri benar.(tok/dwi/ipg)