Sabtu, 23 November 2024

Akibat Salah Sebut Gempa Mentawai, Warga Jadi Panik

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Foto: Faiz suarasurabaya.net

Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, gempa yang terjadi Rabu malam (2/3/2016), bukan berpusat di Mentawai tetapi di Samudera Hindia.

Menurut Sutopo, gempa dengan kekuatan 7,8 SR tersebut terjadi bukan di daerah subduksi di Mentawai, tetapi di Samudera Hindia dengan bentuk sesar geser, sehingga potensi tsunaminya kecil.

Kata dia, salah sebut yang mucul di media dengan gempa Mentawai membuat masyarakat menjadi resah dan panik.

“Perlu saya luruskan, sebenarnya gempa semalam itu bukan di Mentawai dan bukan di daerah subduksi, tetapi di Samudera Hindia. Makanya, masyarakat langsung resah.” kata Sutopo dalam jumpa pers di kantor BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Kamis (3/3/2016).

Dia mengatakan, gempa di Samudera Hindia dekat Mentawai merupakan sesar geser, berbeda dengan gempa di Aceh tahun 2004 lalu yang menimbulkan tsunami besar karena diakibatkan sesar naik.

“Gempa di Samudera Hindia kemarin malam adalah sesar geser, sehingga potensi tsunaminya kecil, beda sama yang di Aceh 2004 lalu, itu sesar naik yang dampaknya timbul tsunami besar.” kata Sutopo.

Dia menjelaskan, gempa yang berpotensi tsunami itu 6,5 SR keatas. Dan Gempa di Samudera Hindia semalam masih akan terjadi gempa susulan, tetapi lebih kecil dan semakin kecil karena lempeng yang bergeser masih dalam tahap menyesuikan geserannya.(faz/dop)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs