Sebanyak 72 sekolah negeri dan swasta serta lembaga pendidikan mengikuti Pameran Pendidikan bertajuk Widya Wahana Pendidikan 2019, di Gedung Balai Pemuda, 1-3 November 2019.
M. Ihsan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya mengatakan, para peserta pameran merupakan sekolah maupun lembaga pendidikan yang berprestasi. Sekolah yang ambil bagian dalam pameran, merupakan hasil seleksi selama satu tahun. Mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), kemudian Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) hingga mahasiswa.
“Mahasiswa yang merupakan generasi emas Surabaya ikut dalam pameran ini. Di surabaya, ada sekitar 1.800 mahasiswa yang diberi beasiswa oleh Wali Kota,” kata Ihsan, Jumat (1/11/2019).
Pameran pendidikan dibuka dengan penampilan tari remo empat generasi. Sebutan empat generasi, karena para penari itu terdiri dari siswa TK, SD, SMP dan mahasiswa. Pembukaan semakin semarak dengan tampilnya sejumlah pelajar yang tergabung dalam Organisasi Pelajar Surabaya saat membawakan beberapa lagu-lagu populer, seperti Mundur Alon-Alon hingga Maumere.
Saat lagu maumere dinyanyikan bersama-sama, M. Ihsan maju ke depan menghadap para audiens, berbaur dengan para pelajar SMP untuk berdendang bersama, sembari menari tarian khas asal Nusa Tenggara Timur.
Dalam sambutannya di hadapan ratusan pelajar, guru dan masyarakat, Ihsan menyatakan kota Surabaya merupakan barometer dalam pendidikan nasional. Hal itu ditunjukkan dengan banyaknya prestasi yang diraih oleh para pelajar, baik akademik maupun non akademik.
“Oleh karena itu, banyak tamu dari luar daerah yang melakukan studi banding ke Surabaya,” jelasnya.
Melalui pameran yang diikuti sekolah-sekolah berprestasi, ia mengharapkan, bisa memotivasi sekolah lainnya, agar tertantang untuk meraih prestasi.
“Selain pameran, juga ada lomba melukis, mewarnai serta pelatihan-pelatihan untuk masyarakat umum di gedung Marah Putih. Jadi, pengunjung bisa ikut pelatihan setelah melihat-lihat dahulu seperti pelatihan Fotografi, Vlog, Make Up, membatik dan lainnya,” katanya.
Edwin Darmogo Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Swasta Surabaya menilai, kegiatan pameran ini sangat bagus. Karena yang terlibat tak hanya sekolah formal, namun juga non formal, mulai dari lembaga pendidikan yang menyelenggarakan ketrampilan Bahasa Inggris, kecantikan dan lainnya sesuai dengan bakat dan minat.
“Pameran kali ini lebih baik. Sekolah swasta selalu mengikuti kegiatan ini. Namun, tahun ini, pembagian pesertanya merata, untuk LKP, PKBM, sekolah swasta dan peserta lainnya,” terangnya.
Kegiatan pameran pendidikan menampilkan berbagai hasil karya terbaik sekolah. Di stand sekolah, ditampilkan beragam hasil kerajinan, mulai pernak-pernik kerajinan tangan, busana, minuman dan prestasi yang pernah diraih. Pasca pembukaan, sejumlah stand dari berbagai sekolah ramai dikunjungi para siswa, guru dan masyarakat. (bid/tin/ipg)