Dipastikan ribuan umat Hindu dari Surabaya dan kota terdekat, bakal mengikuti perarakan persembahyangan Melasti, menjelang perayaan Nyepi 1938, yang diberangkatkan dari Pura Agung Jagad Karana menuju lapangan Arafuru, Surabaya pada Minggu (6/3/2016) pagi.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami jadwalkan perarakan persembahyangan Melasti nanti pasti akan diikuti oleh ribuan umat Hindu yang datang dari penjuru Surabaya serta kota-kota terdekat. Karena pada saat itulah umat mengawali persembahyangan menuju perayaan Nyepi 1938,” kata Ketut Sedana Pemangku Pura Agung Jagad Karana.
Melasti, ujar Ketut Sedana adalah penyucian diri pribadi serta penyucian seluruh aspek kehidupan alam yang ada, sebelum memasuki masa Tapa Catur Brata Nyepi. Termasuk menyucikan kembali berbagai benda suci yang ada di pura.
“Makna sejati dari Melasti adalah penyucian. Penyucian kepada diri sendiri, penyucian kepada alam semesta, juga penyucian kepada benda-benda suci yang ada di dalam pura. Itu semua dilakukan sebelum memasuki Tapa Catur Brata Nyepi,” kata Ketut Sedana.
Oleh karena itu, tambah Ketut pelaksanaan Melasti selalu dilakukan ditepi sungai atau dipantai, sebagai bentuk pelaksanaan penyucian tersebut. Di Surabaya kawasan terdekat dengan pantai adalah lapangan Arafuru yang berada dikawasan Kodikal, Surabaya.
Di Surabaya sendiri, ujar Ketut Sedana pelaksanaan Melasti dijadwalkan digelar pada Minggu (6/3/2016) mulai sekitar pukul 07.00 wib. “Kami semua akan berkumpul di Pura Agung Jagad Karana, kemudian melakukan perarakan menuju lapangan Arafuru,” ujar Ketut Sedana pada suarasurabaya.net, Jumat (5/3/2016).(tok/ipg)