Ngari, 65 tahun, warga Dusun Driyorejo Desa Driyorejo meninggal dunia saat banjir merendam rumahnya, Sabtu (12/3/2016).
Khoirul Mahmud Kepala Desa Driyorejo mengatakan, Ngari meninggal karena sakit menahun yang tengah dideritanya. “Kondisi lingkungan yang sedang banjir juga tidak mendukung,” katanya kepada suarasurabaya.net, Sabtu sore.
Pihak keluarga dan warga sekitar juga sempat kesulitan saat akan memakamkan jenazah Ngari. “Wilayah pemakaman masih tergenang banjir setinggi 70 centimeter,” ujar dia.
Warga pun menyiasati kondisi tersebut dengan membangun tanggul di sekitar lubang makam. “Lalu airnya kita sedot pakai pompa. Alhamdulillah ssekarang sudah bisa dimakamkan,” kata dia.
Perlu diketahui, banjir masih merendam Desa Driyorejo, Gresik sejak Sabtu (12/3/2016) dini hari hingga sore.
Rata-rata ketinggian banjir di Dusun Driyorejo dan Semambung masih 70 centimeter. Sedangkan rata-rata ketinggian banjir di Dusun Karang Luh dan Lopang masih 50 centimeter.
Banjir ini merupakan kiriman dari desa-desa lain karena Desa Driyorejo letaknya paling rendah. Pada pukul 02.00 WIB, tiba-tiba banjir kiriman datang sampai setinggi satu meter.(iss/tok)