Masduki Toha Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya menilai, semua pihak perlu bertemu dan duduk bersama untuk menyelesaikan masalah Pasar Turi.
Para pihak tersebut adalah Pemerintah Kota Surabaya, pengelola dan pedagang, jika perlu juga DPRD Kota Surabaya.
“Selama ini untuk ketemu bersama, sulit sekali. Sampai sekarang di antara pedagang, masih ada friksi-friksi sendiri. Ada yang pro pengelola, kontra pengelola dan ada yang abstein,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Rabu (16/3/2016).
Menurutnya, ada dua kelompok aspirasi yang masuk ke dewan, yaitu yang pro dan kontra pada pengelola. “Kami mencoba mencari solusi terbaik. Contoh yang pro, mereka pingin cepat masuk dan berdagang. Sementara yang kontra menolak aturan pengelola. Pemkot harus mencari jalan tengah dan mempertemukan pengelola dan pedagang,” katanya.
Dia menambahkan, kalau tidak ada solusi, Pemkot bisa mengundang Bamus DPRD Surabaya, pedagang dan pengembang untuk bersama-sama menuntaskan permasalahan Pasar Turi.
“Dewan ada di tengah-tengah. Kalau sekarang ada demo mungkin saja besok ada demo lagi dari kelompok yang berbeda. Temukan saja mereka yang pro dan yang kontra. Kuncinya sekarang antara pengembang dan pedagang,” ujar Masduki.(iss/ipg)