Ada Masalah Teknis di Lapangan, Olah TKP Pipa Gas Lapindo Bocor Batal

Bocornya pipa gas milik PT Lapindo Brantas Incorporated di RT 3 RW 2, Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, hari ini harusnya dilakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) oleh Polres Sidoarjo.

Namun, karena situasional di lapangan, olah TKP batal, karena banyak petugas kepolisian sedang melakukan pengamanan kunjungan dari Menkopulhukam, dan Kapolri.

“Hari ini memang harusnya dilakukan olah TKP untuk pembongkaran pipa gas yang bocor. Tapi karena diluar rencana, hari ini banyak pejabat yang datang, jadinya banyak yang sedang melakukan pengamanan,” kata AKP Wahyudin Latif Kasat Reskrim Polres Sidoarjo, saat dihubungi suarasurabaya.net, Rabu (16/3/2016).

Menurut dia, olah TKP yang batal dilakukan itu, rencananya untuk melengkapi berkas penyidikan bocornya pipa gas yang terjadi, pada Jumat (11/3/2016).

“Karena diluar rencana, iya tidak bisa dilakukan hari ini. Kemungkinan rencana pembongkaran iya minggu ini atau pekan depan, apabila tidak ada perubahan,” ujar dia.

Sementara lokasi kejadian hingga kini masih dijaga beberapa polisi. Rumah Sulastri sendiri, yang dapurnya terbakar diduga akibat dari kebocoran pipa gas milik PT Lapindo Brantas Incorporated masih diberi garis polisi.

Warga sekitar di lokasi bocornya pipa gas banyak menolak rencana PT Lapindo Brantas Incorporated untuk melakukan pengeboran, dengan menempel kertas di setiap sudut rumah.

Hesti Armiwulan Wakil Presiden Komunikasi PT Lapindo Brantas Incorporated mengakui, kalau memang akan ada rencana pembongkaran pipa gas bocor. Ini atas permintaan dari penyidik Polres Sidoarjo yang menangani, untuk membantu melengkapi berkas mengenai kejadian bocornya pipa gas milik PT Lapindo Brantas Incorporated.

“Kita sudah koordinasi dengan SKK Migas. Karena ada persoalan teknis, pembongkaran pipa gas batal dilakukan,” ujar dia. (bry/ipg)