Sabtu, 23 November 2024

Bocah 8 Tahun di Jarak Alami Pelecehan Seksual oleh Pria Tak Dikenal

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Ilustrasi.

Seorang anak berusia delapan tahun di Jalan Jarak mengalami pelecehan seksual dari seorang lelaki tak dikenal. Saat ini Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya terus mendalami kasus tersebut.

“Benar kami terima laporan tindakan pelecehan seksual pada anak pada Senin malam (14/3/2016). Anaknya masih berusia 8 tahun,” Ajun Komisaris Polisi Ruth Yeni Kanit PPA Polrestabes Surabaya, Rabu (16/3/2016).

Ruth mengatakan, Polisi telah melakukan penyelidikan dan meminta keterangan beberapa saksi. Diantaranya ada satu anak yang merupakan teman korban yang juga nyaris jadi korban tapi dilepas oleh pelaku.

“Jadi, mereka berdua dibawa orang tak dikenal tersebut dengan alasan disuruh mengantarkan ke rumah guru mereka untuk mengambil buku. Orang asing ini mengaku mengambilkan buku untuk adiknya. Dua anak ini menurut,” katanya.

Namun, kata Ruth, setelah begitu jauh teman korban menangis karena takut, akhirnya diturunkan oleh pelaku di perempatan arah makam Jarak.

Sementara korban tetap ikut karena dibonceng di depan dan ketakutan. Akhrinya sampai di rumah kosong di Jalan Raya Dukuh Kupang dekat kantor Kecamatan Sawahan, korban diajak masuk rumah kosong oleh pelaku dan terjadi pelecehan.

Bocah yang masih duduk di bangku kelas 3 SD itu pulang ke rumah dengan menangis sambil menggenggam erat celana dalamnya yang sudah terlepas. Saat itu korban juga basah kuyup kehujanan.

“Menurut cerita teman korban, pelaku memiliki ciri-ciri rambutnya dicat pirang. Lalu, kendaraannya Mio matic putih dan tidak memakai helm,” kata Ruth.

Ruth terus melakukan penyelidikan dan mengutamakan kasus ini. Dia juga terus mencari jejak pelaku, karena tidak menggunakan helm saat beraksi bisa jadi orang sekitar atau tidak jauh dari TKP.

Hidayat tetangga korban dikonfirmasi suarasurabaya.net mengatakan, korban saat ini tidak mau sekolah dan trauma ketika diajak melintas ke Tempat Kejadian Perkara.

“Mungkin korban diancam oleh pelaku. Sehingga ketakutannya masih membekas sampai sekarang,” katanya.

Hidayat juga merasa iba karena korban merupakan dari keluarga yang kurang mampu. Dia berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.

“Sekarang korban terus mengeluh, kalau kencing sakit,” katanya. (bid/rst)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs