Joko Widodo Presiden dalam pertemuannya dengan Antonio Guterres Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membahas isu krisis kemanusiaan di Rakhine State dan upaya perdamaian di Palestina.
Dalam Pertemuan yang diselenggarakan di Impact Exhibition and Convention Center, Bangkok, Thailand, pada Sabtu (2/11/2019), Jokowi menyampaikan pandangannya terkait situasi terkini terhadap dua isu tersebut serta menyatakan kesiapan Indonesia untuk turut berkontribusi bagi upaya penyelesaian masalah.
“Presiden menyampaikan observasinya terhadap dua isu tersebut. Sekali lagi, Indonesia secara aktif bersedia, more than ready, untuk berkontribusi dalam upaya penyelesaian dua masalah yang tidak mudah itu,” jelas Retno Marsudi Menteri Luar Negeri usai mendampingi Presiden dalam pertemuan bilateral itu.
Sementara itu, Sekjen PBB menyampaikan apresiasinya kepada Presiden atas kontribusi Indonesia dalam upaya penyelesaian persoalan-persoalan tersebut.
Kendati situasi di Rakhine State dan Palestina belum menemui hasil yang diharapkan, namun Jokowi dan Guterres memiliki pandangan yang sama bahwa seluruh pihak harus tetap menjaga asa dalam menyelesaikan krisis tersebut.
“Kita tidak boleh putus asa. Kita harus terus berusaha karena dua-duanya pada akhirnya menyangkut masalah kemanusiaan,” demikian Retno dalam siaran pers dari Erlin Suastini Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.
Dalam pertemuan bilateral tersebut, Jokowi Presiden juga didampingi diantaranya oleh Mahfud Md Menko bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Airlangga Hartarto Menko bidang Perekonomian, Agus Suparmanto Menteri Perdagangan, dan Pramono Anung Sekretaris Kabinet.(ant/tin)