Sabtu, 23 November 2024

Hari Dongeng Internasional, Banyak Orang Tua Lupa Mendongeng Untuk Anaknya

Laporan oleh Bruriy Susanto
Bagikan
ilustrasi

Tanggal 20 Maret diperingati sebagai Hari Dongeng Internasional. Namun, apakah orang tua masih banyak yang memberikan dongeng untuk anaknya?

Fenomena yang saat ini terjadi banyak anak-anak justru memegang gadget. Apakah ini karena orang tua mereka sibuk bekerja sehingga lupa memberikan dongeng untuk anaknya.

Ini seperti yang disampaikan Aya Suhartono pengurus himpunan pendidikan anak usia dini, kalau yang menjadi fenomena sekarang ini adalah banyak orang tua lupa memberikan dongeng cerita saat anaknya hendak tidur.

“Padahal, lewat dongeng itu bisa menyampaikan dan menjadikan anak berkarakter,” kata Aya Suhartono, kepada Radio Suarasurabaya , Minggu (19/3/2016).

Selain dongeng diberikan menjelang anak tidur, cerita dongeng juga bisa dilakukan lewat pembelajaran di tempat pendidikan tingkat taman kanak-kanak. Apalagi, Indonesia mempunyai ragam dongeng, seperti cerita tentang legenda malin kundang, sangkuriang, tutur tinular, sarip tambak oso, timun mas, keong mas lutung kasarung dan masih banyak ceritanya lainnya.

Sementara itu, Andre Wongso seorang motivator binis, pendiri harvest juga mengakui, kalau saat ini tidak begitu banyak cerita dongeng. “Cerita dongeng sangat dibutuhkan anak-anak, karena bisa menumbuhkan sugesti yang baik. Apalagi, di Indonesia itu banyak cerita dongeng mengandung pesan moral yang baik,” kata Andre Wongso.

Menurut dia, dongeng bisa menyadarkan anak ke hal yang lebih baik, dan memberikan motivasi kehidupan sehari-hari. Tapi, Andre menilai, sekarang banyak orang tua lupa memberikan cerita dongeng.

“Seperti yang saya lakukan, dengan membeli buku cerita dongeng dan saat ini anak saya sudah memiliki 150 buku cerita dongeng. Ternyata ini bisa memberikan dampak positif karena mengetahui tentang cerita legenda yang ada di Indonesia, untuk anak saya,” ujar dia. (bry/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs