Selasa, 26 November 2024

Ledakan Hantam Bandar Udara Internasional Brussel, Satu Tewas

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Kerusakan di Bandar Udara Internasional Brussel alias Zaventerm, Selasa (22/3/2016) pagi, setelah ledakan. Foto: www.telegraph.co.uk

Ledakan terjadi di ruang keberangkatan Bandar Udara Internasional Brussel alias Zaventem, Selasa (22/3/2016) pagi, menewaskan satu orang dan melukai beberapa lagi, kata kantor berita Belgia (Belga).

Laporan kantor berita Belga itu menyatakan, ada tembakan dan teriakan dalam bahasa Arab sebelum ledakan.

Ledakan itu terjadi empat hari setelah penangkapan seseorang di Brussel, yang diduga ikut dalam serangan di Paris, Prancis, pada November tahun lalu, yang menewaskan 130 orang.

Polisi Belgia mewaspadai tindakan balasan atas penangkapan tersebut.

Media mempertontonkan gambar asap dari ruang keberangkatan itu, yang semua jendelanya hancur oleh ledakan tersebut.

Penumpang terlihat lari dari ruang keberangkatan itu menuju landasan pacu.

Alex Rossi, pewarta stasiun televisi Sky News, dari tempat kejadian itu melaporkan bahwa dia mendengar dua kali ledakan sangat keras.

“Saya bisa merasakan guncangan gedung tersebut. Di sana juga ada kabut dan asap sebagiamana… Saya pergi ke tempat ledakan tersebut terjadi dan di sana beberapa orang keluar yang tampaknya bingung dan terpukul,” katanya.

“Pemikiran di sini adalah bahwa itu adalah semacam serangan teroris – yang belum diuji petugas di bandar udara sini,” katanya menambahkan.

Rekaman video mempertontonkan kerusakan di bagian dalam ruang keberangkatan dengan beberapa barang berserakan di lantai.

Media Belgia melaporkan lalu lintas kereta api menuju bandara dihentikan.

Bandar udara Brussel menyatakan pembatalan keseluruhan jadwal penerbangan dan semua penumpang telah dievakuasi.

Saleh Abdessalam, tersangka utama serangan di stadion, kafe-kafe, dan tempat pertunjukan musik di Paris pada November lalu yang masih hidup ditangkap oleh polisi Belgia setelah terlibat baku tembak pada Jumat (18/3/2016).

Jan Jambon, Menteri Dalam Negeri Belgia, Senin (21/3/2016) menyatakan bahwa pemerintah dalam kewaspadaan tinggi atas kemungkinan serangan balasan setelah penangkapan Abdesalam yang berusia 26 tahun.

“Kami tahu bahwa menghentikan satu sel… dapat mendorong yang lainnya untuk bertindak. Kami sadar hal itu terjadi dalam kasus ini,” katanya kepada siaran radio publik.

Francois Molins, Penyidik Prancis, dalam konferensi persnya di Paris, Sabtu (19/3/2016) lalu, menyatakan bahwa Abdesalam yang merupakan warga kelahiran Prancis dan dibesarkan di Brussel.

Kepada penyidik, diakui dia diburu atas tindakan meledakkan diri bersama yang lainnya di Stade de France dalam serangan malam hari yang diklaim ISIS, namun dia kemudian mengundurkan diri dalam aksinya itu.(ant/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Selasa, 26 November 2024
32o
Kurs