Ny. Kartini Subekti kakak kandung almarhum Pak Raden terpaksa menitipkan karya peninggalan Pak Raden ke Kemdikbud karena keluarga tidak punya biaya untuk merawat.
Pak Raden yang nama aslinya Suryadi merupakan pencetus tayangan edukatif serial boneka Si Unyil. Hasil karyanya sangat digemari anak-anak di era tahun 1980-an.
Karya peninggalan Pak Raden tak terhitung banyaknya dari buku pelajaran karangan Pak Raden, wayang kulit, gamelan dan lukisan.
Karya kreatif peninggalan Pak Raden saat ini menumpuk di rumah Ny. Kartini di kawasan bendungan hilir Jakarta Pusat dalam keadaan tidak terawat, sudah ada yang rusak dan dikrikiti tikus.
Dikatakan biaya yang diperlukan untuk merawat peninggalan Pak Raden cukup besar. Kalau tidak segera ditangani, karya seni Pak Raden yang monumental itu akan habis.
“Barang seni peninggaan Pak Raden sifatnya dititipkan bukan dihibahkan,” kata Ny. Kartini satu-satunya saudara Pak Raden yang masih hidup.
Sedangkan Pak Raden sampai akhir hayatnnya tidak mempunyai anak.
Sementara itu, Anies Baswedan Mendikbud mengatakan, tidak masalah barang peninggalan Pak Raden dihibahkan atau tidak. “Pemerintah berkewajiban merawat agar karya Pak Raden bisa dinikmati generasi berikutnya,” kata Anies yang mengaku penggemar Unyil di masa anak-anak. (jos/dwi/ipg)