Pendataan manifest yang diperketat membuat terjadinya antrean kendaraan yang akan masuk ke dalam kapal di Pelabuhan Ketapang, Jumat (25/3/2016).
Sugeng Manajer Operasional ASDP Gilimanuk mengatakan, diperketatnya pendataan manifest ini sudah diberlakukan sejak tenggelamnya Kapal Rafelia 2 beberapa waktu lalu. Saat itu manifest penumpang Kapal Rafelia 2 diduga semrawut sehingga menyulitkan dalam pendataan penumpang.
Pendataan manifest penumpang, kata dia, dilakukan di atas kapal. “Kalau biasanya bongkar muat butuh waktu 30 menit. Ditambah pendataan manifest ini butuh lebih lama sekitar 40-45 menit,” kata Sugeng pada Radio Suara Surabaya.
Pendataan manifest ini juga sesuai instruksi Kementrian Perhubungan. “Bagi siapa saja yang mau menyeberang, siapkan data, identitas diri supaya proses pemeriksaannya lebih lancar. Sebelum beli tiket, siapkan identits,” ujar dia.
Kata Sugeng, pada Jumat (25/3/2016) pagi memang terjadi antrean kendaraan untuk bersandar di kapal karena penyesuaian jadwal pagi ini. “Sejak tadi malam memang ramai, tapi ramainya seperti weekend biasanya. Bedanya, kalau biasanya dominasi kendaraan barang dan kalau sekarang kedaraan pribadi juga,” katanya.
Diperketatnya pemeriksaan manifest penumpang ini, lanjut dia, juga sebagai upaya antisipasi kerawanan pasca terjadinya teror bom di Eropa. (dwi)