Purwanto Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang meminta nelayan di perairan selatan untuk tidak melaut. Sebab, beberapa hari ke depan terjadi gelombang tinggi hingga 3 meter.
”Gelombang dengan ketinggian 3 meter lebih ini, sangat membahayakan bagi nelayan untuk tetap melaut. Kami mengimbau agar para nelayan tidak nekat melaut demi keselamatan jiwa mereka,” ujarnya kepada Sentral FM, Jumat (1/4/2016).
Gelombang tinggi ini, kata Purwanto, tidak memungkinkan bisa ditembus menggunakan perahu tradisional yang berukuran kecil.
“Sesuai prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gelombang pasang ini akan terjadi sampai pertengahan April mendatang,” katanya.
Dampak lain dari gelombang tinggi ini, kata Purwanto, mengakibatkan abrasi yang merusak ruas jalan penghubung antara wilayah Kecamatan Pasirian menuju Tempursari, tepatnya di sisi pesisir pantai Watu Godek menjadi semakin parah.
“Ruas jalan di kawasan Pantai Watu Godek menuju Desa Karangmenjangan di Kecamatan Tempursari ini kondisinya memang sudah rusak akibat abrasi yang terus-menerus terjadi. Namun abrasi akibat gelombang tinggi saat ini, semakin memperparah kerusakan yang terjadi,” katanya.
Menurut Purwanto, plengsengan penahan badan jalan juga ambrol. Bahkan, 60 persen akses jalan mengalami kerusakan di bagian penahannya. “Sementara ini kita amankan menggunakan karung pasir. Ini sebagai penguat darurat saja,” katanya
BPBD Kabupaten Lumajang telah mengajukan penggunaan dana pembangunan geronjong permanen sebagai penahan abrasi kepada Bupati Lumajang guna mengatasi abrasi di pesisir Pantai Watu Godek tersebut.
“Pengajuan dana sudah di meja Bupati dan akan segera disetujui untuk dilaksanakan pembangunannya. Ini penting, karena abrasi ini tidak hanya merusak jalan, tapi juga meluap hingga menggenangi lahan pertanian milik warga yang berada di sisi pesisir,” katanya.(her/bid/ipg)
Teks Foto :
– Akses jalan di pesisir Pantai Watu Godek yang rusak parah akibat abrasi yang disebabkan gelombang tinggi.
Foto : Sentral FM