Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur meminta semua pihak bisa menahan diri terkait kasus yang menimpa mantan Ketua PWM Jawa Timur Prof. Dr. Fasichul Lisan, Apt yang kini ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Banyak yang memberikan komentar terkait kasus ini tanpa mengetahui substansi kasusnya, akhirnya menambah polemik,” kata Nadjib Hamid, Wakil Ketua PWM, Sabtu (2/4/2016).
Menurut Najib, dalam kasus ini, PWM tidak memiliki kaitan langsung, namun sebagai orang yang pernah memimpin PWM, maka perlu memberikan dukungan moral.
Selama kasus ini muncul, banyak pihak yang memberikan peryataan-peryataan yang bisa membingungkan. Kondisi ini juga bisa mempengerahui psikologi keluarga Fasich.
Karena itu, PWM Jawa Timur menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada kuasa hukum yang sudah ditunjuk oleh keluarga Fasich untuk menyelesaikan kasus ini. “Biarkan kuasa hukum fokus tanpa harus diganggu oleh pernyataan yang bisa mendatangkan polemik berkepanjangan,” katanya.
Warga Muhammadiyah di Jawa Timur juga diminta tidak perlu panik, dan bisa menyerahkan sepenuhnya pada kuasa hukum yang sudah ditunjuk keluarga Fasich. Warga Muhammadiyah juga diminta tetap menjalankan aktifitas keorganisasian seperti biasa. “Kasus ini sudah ada yang menangani melalui kuasa hukum,” kata dia. (fik)