Syaiful Rachman Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur meminta pihak sekolah, orang tua dan murid menghadapi Ujian Nasional 2016 dengan lebih serius.
Karena, syarat kelulusan tetap di tangan sekolah tapi nilai Ujian Nasional tahun ini akan langsung dikonversi dengan SNMPTN. Selain itu, saat ini Jawa Timur ingin mengembalikan prestasi sebagai daerah dengan nilai UN terbaik.
“Tahun lalu karena hanya untuk pemetaan, kita semua kendor, hilang stresnya. Akibatnya, nilai 30 persen peserta drop, nilainya di bawah 5,5,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Minggu (3/4/2016).
Terkait pelaksanaan Ujian Nasional 2016 SMA/MA/SMAK/SMK pada 4 sampai 6 April 2016, Syaiful memastikan semua persiapannya sudah beres.
“Tidak ada gangguan baik yang berbasis kertas dan komputer. Persiapan naskah semua sudah beres, tidak ada kekurangan. Kemarin ada selisih sudah tuntas dipenuhi. Soal yang sempat tertukar juga sudah beres. UN yang berbasis komputer juga sudah sinkronisasi, termasuk koordinasi dengan Telkom dan PLN. Kami sudah membuat MoU dengan PLN sehingga mereka menjamin listrik tidak boleh padam” katanya.
Perlu diketahui, jumlah peserta UNBK di Jawa Timur adalah yang terbesar se-Indonesia. Seluruh sekolah di Kota Surabaya sudah UNBK. Hanya Kabupaten Sampang dan Bangkalan yang masih melaksanakan UN manual.
Sementara untuk mengantisipasi hacker, pihaknya sudah bekerjasama dengan tim Cyber Crime Polda Jatim.(iss)