Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Imam Nahrawi mengusulkan kompleks Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga (P3SON) di Hambalang, Bogor, dijadikan pondok pesantren olahraga.
“Itu akan dilakukan jika usulan meneruskan pembangunan gedung mangkrak itu sebagai SMP dan SMA olahraga ditolak DPR,” katanya saat mengunjungi Ponpes Al Ittihad, Desa Popongan, Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu (6/4/2016).
Menurut dia, wacana menjadikan kompleks P3SON Hambalang menjadi ponpes olahraga karena selama ini ponpes sebagai basis pendidikan yang terbukti melahirkan para pemimpin bangsa dengan kualitas mumpuni.
Ponpes olahraga yang dimaksudkan, kata dia, menggabungkan dan memadukan pelatihan keterampilan berbagai cabang olahraga dengan pembelajaran agama dan materi pelajaran umum seperti halnya sekolah biasa.
Belajar dari ponpes yang selama ini mampu melahirkan para pemimpin bangsa, kata dia, para santri yang belajar di ponpes biasanya menyukai dan memiliki potensi keolahragaan, di samping menguasai agama.
“Selain memiliki bekal pendidikan dan ilmu agama yang mumpuni, saya menilai kalangan santri juga memiliki potensi atau kemampuan olahraga yang besar,” kata pria kelahiran Bangkalan, Madura, 8 Juli 1973 itu.
Jadi, kata dia, setelah para santri mendapatkan pembelajaran agama, pada siang hingga sore harinya bisa berlatih keterampilan pada cabang-cabang olahraga sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Dengan begitu, kata dia, akan lahir olahragawan-olahragawan berprestasi yang berlatar pendidikan pesantren atau menguasai agama.
Sejalan dengan itu, Imam mengatakan Kemenpora sangat mendukung pengembangan prestasi olahraga para santri, salah satunya dengan menggelar kompetisi liga sepak bola yang diikuti oleh kalangan santri ponpes.
“Liga yang bernama Liga Santri (Liga Santri Nusantara, red.) tersebut pada tahun lalu diikuti sekitar 200 kesebelasan. Anggaran dananya Rp2 miliar,” katanya pada Antara
Pada tahun ini, kata dia, Kemenpora telah menyiapkan anggaran yang lebih besar, yakni sekitar Rp10 miliar untuk menggelar kembali Liga Santri Nusantara.
Imam berharap Liga Santri Nusantara 2016 diikuti lebih banyak tim dari berbagai ponpes sehingga peran pengembangan olahraga di kalangan santri yang dilakukan Kemenpora bisa lebih optimal. (ant/rst)