Pemerintah sudah membuat keputusan yang baik dengan mewajibkan seluruh universitas mengajarkan Pancasila melalui Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU).
Ajar Triharso Ketua Pusat Studi Pancasila Universitas Airlangga (Unair) mengatakan, namun sampai saat ini MKDU Pancasila tetap menjadi anak tiri sehingga semua universitas menjalankan program ini hanya 2 semester saja.
“Ini bukan karena soal uang. Tapi mereka tidak sadar bahwa pengajaran Pancasila adalah proses pembangunan karakter,” kata Ajar pada Radio Suara Surabaya, Kamis (7/4/2016).
Ajar mengaku sedih jika banyak lokakarya Pancasila hanya sekadar menghabiskan uang tanpa hasil yang jelas. Untuk mahasiswa harusnya jangan hanya hafal Pancasila tapi harus menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila.
“Kalau tidak jelas, generasi mudah kita makin ganas, individualisme dan kalau ini dibiarkan akan timbul banyak keributan,” kata dia.
Apalagi, lanjut dia, saat ini Indonesia dikepung oleh tiga ancaman besar yakni PKI, Islam Radikal, dan Liberalisme. Yang menang adalah liberalisme karena disokong Amerika.
“Jadi pesan saya, laksanakan serius yang sudah jadi keputusan pemerintah tentang kewajiban mahasiswa mempelajari nilai luhur Pancasila. Selain itu, dosen yang mengajar juga harus mumpuni,” ujarnya. (dwi/ipg)