Pemerintah Kota Surabaya tahun ini akan menambah rumah susun (Rusun) di 18 titik. Pembangunannya akan direalisasi secara bertahap. Pemkot telah menyiapkan anggaran Rp20 Miliar untuk menyiapkan lahan sehingga pemerintah pusat bisa membangun sewaktu-waktu.
Maria Ekawati Rahayu Kepala Dinas Pengelolan Bangunan dan Tanah (DBPT) Kota Surabaya mengatakan, sebanyak 18 titik rusun tersebut seluruhnya dibangun dengan menggunakan dana APBN. Pemkot hanya bertugas untuk menyediakan lahan.
“Dari 18 titik rusun itu, diantaranya Siwalankerto, Jambangan, Romokalisari, Sememi, Dukuh Menanggal, Keputih, Tambaksari, dan juga Kenjeran. Kalau yang di Siwalankerto, Jambangan dan Romokalisari itu tambahan dari yang sebelumnya,” ujarnya, Jumat (8/5/2016).
Pembangunan rusun ini untuk menyediakan hunian sewa dengan biaya rendah bagi masyarakat. Sebab, jumlah waiting list pemohon unit rusun terus menggunung. Dari daftar yang dimiliki DPBT, warga yang menunggu dalam daftar antrean rusun ada sebanyak 2.300 KK.
Dia mengatakan, anggaran yang disiapkan APBD tahun 2016 sebesar Rp20 miliar. Dana itu dipakai untuk menguruk tanah dan menetapkan lahan siap bangun. Beberapa lahan yang telah siap diantaranya Siwalankerto, Jambangan, Tambaksari, Keputih, dan Romokalisari.
“Beberapa titik memang disiapkan tahun ini, sedangkan lainnya dimatangkan pada tahun 2017,” katanya.
Agus Supriyo Kepala Bidang Pemanfaatan Bangunan DPBT Kota Surabaya mengatakan, kemungkinan bentuk rusun yang akan dibangun tahun 2016 ini berbeda dengan sebelumnya. Jika biasanya berbentuk blok, kini disebutnya tower.
“Jika dulu satu blok berisi 96 unit, maka sekarang satu tower isinya 144 unit,” kata Agus. (bid/dwi/rs)