Sabtu, 23 November 2024

Kisah Warga Bantu Evakuasi Korban Ambruknya Atap SDN Gentong Pasuruan

Laporan oleh Larasati Putri Ayuningtyas
Bagikan
Warga dan petugas mengevakuasi Sefina Arsi Wijaya, usia 19 tahun, guru pengganti yang merupakan staf perpustakaan yang sedang berada di dalam kelas 5A saat gedung SDN Gentong atapnya ambruk. Foto: Rizal, Netter e100 untuk suarasurabaya.net

Muhammad Nur Rizal, Netter e100 yang rumahnya dekat dengan SDN Gentong Pasuruan mengatakan bahwa warga sekitar terkejut dengan ambruknya atap satu gedung sekolah itu. Seingatnya, bangunan sekolah ini baru selesai direnovasi sekitar akhir tahun 2017.

“Rumah saya kebetulan jaraknya 150 meter dari lokasi, sekitar jam setengah sembilan pagi tadi saya lihat kok ada ramai-ramai. Ternyata atap sekolah ambruk,” kata Rizal.

Bersama warga lainnya, dia langsung membantu evakuasi siswa dan bangunan yang roboh. Rizal meminggirkan reruntuhan bangunan, sedangkan warga lain membantu mengevakuasi korban. “Saya juga sempat mengangkat satu atau dua anak, tidak ingat pastinya,” ujarnya pada pada e100 New Media Suara Surabaya, Selasa (5/11/2019) siang.

Tidak lama setelah warga membantu evakuasi, Polisi, BPBD Kota Pasuruan, dan mobil ambulance berdatang ke lokasi. Sampai pukul 11.30 WIB, masih banyak warga dan petugas tim gabungan di lokasi.

Sebagian warga juga berkerumun di rumah siswa yang meninggal dunia. “Rumah Irza Amira, anak yang jadi korban meninggal berada persis di sampingnya sekolah. Dia siswa kelas dua,” kata Rizal.

Diberitakan sebelumnya, atap ruang kelas SDN Gentong, Kota Pasuruan, Jawa Timur ambruk pada Selasa (5/11/2019) pukul 08.30 WIB. Musibah ini terjadi saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Berdasarkan video yang diunggah netter, terlihat kontruksi atap yang ambruk terbuat dari rangkaian baja ringan (galvalum) dan genteng tanah liat.

Akibat kejadian ini, satu guru dan satu siswa SDN Gentong, Kota Pasuruan, Jawa Timur meninggal dunia akibat tertimpa atap ruang kelas. Selain itu juga ada 11 siswa yang luka-luka dan sedang dirawat RSUD dr. R. Soedarsono Kota Pasuruan. Sebagian besar adalah siswa kelas 2A.

Kedua korban meninggal adalah Irza Amira, usia 8 tahun, siswa kelas 2B, dan Sefina Arsi Wijaya, usia 19 tahun, seorang guru pengganti yang sedang berada di dalam kelas 5A saat siswanya keluar kelas karena jam olah raga.
(yas/iss/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs